TRIBUNNEWS.COM, JENEPONTO - Suasana duka menyelimuti kediaman Aiptu Tengku di Kampung Tanrusampe, Kelurahan Pabiringa, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Senin (26/12/2016) siang.
Pemilik senjata api jenis revolver menewaskan anaknya, Alif (14) siswa SMP Negeri I Binamu.
Bendera putih dan tenda biru terlihat sudah terpasang di depan kediaman Aiptu Tengku.
Sejumlah keluarga dan kerabat terus berdatangan, meski hujan mengguyur kawasan Kecamatan Binamu saat ini.
Rencananya, Jenazah Muhammad Alif akan dimakamkan di pemakaman umum setempat pukul 15.00 Wita.
"Neneknya yang ditunggu dari Cilacap Jawa Barat, sementara dalam perjalanan, katanya sudah ada di sekitar Takalar," kata paman Alif, Zaenal Abidin kepada Tribunjeneponto.com.
Sejumlah personel Polres Jeneponto dan Polsek Binamu terlihat turut melayat.
Suasana duka menyelimuti kediaman Aiptu Tengku di Kampung, Tanrusampe, Kelurahan Pabiringa, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Senin (26/12/2016) siang. Anaknya, Alif tewas tertembak pistol Aiptu Tengku.
Alif, siswa SMP Negeri I Binamu, meninggal dunia setelah tertembak oleh pistol milik ayahnya sendiri, Aiptu Tengku yang merupakan anggota Polres Jeneponto, Minggu (25/12/2016) malam.
Alif tewas setelah proyektil peluru menembus dadanya.
Kapolres Jeneponto AKBP Hery Susanto mengatakan, pihaknya telah menerima laporan tersebut.
"Kami turut berduka cita atas meninggalnya ananda Alif," kata Heri via telepon.
Suasana duka menyelimuti kediaman Aiptu Tengku di Kampung, Tanrusampe, Kelurahan Pabiringa, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Senin (26/12/2016) siang. Anaknya, Alif tewas tertembak pistol Aiptu Tengku.
Menurut Hery, kejadian itu bermula saat Aiptu Tengku meletakkan pistolnya di atas lemari.
"Pistol ayahnya ditaruh di atas lemari, terus dia (Alif) mungkin melihat dan dia ambil, terus dia mainkan," ujar Hery.
Pihak Kepolisian Resort Jeneponto masih melakukan penyelidikan atas dugaan kelalaian personelnya itu.