News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kronologi Pemerkosaan Siswi SMA Oleh 8 Temannya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, SIANTAR - Sesekali korban terbangun, kemudian pingsan lagi. Setelah terbangun pandangan hanya tertuju ke asbes kamar.

Itulah kondisi SR, pelajar berusia 15 tahun yang mengalami tindakan perkosaan dan penganiayaan dari delapan orang.

SR juga kerap kali berteriak dan minta tolong ketika pihak keluarga mengajaknya berbicara dan ditanyai tentang kejadian yang menimpa dirinya terutama setiap kali ditanya siapa yang melakukan tidakan tersebut kepadanya.

Ayah angkat SR, Hamdan saat menceritakan hal yang dialami SR mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (25/12) dini hari di Gedung SMP N 7 Pematangsiantar.

Ini diceritakan SR langsung setelah dijemput dari rumah orangtua kandungnya di Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun pada Sabtu (24/12) malam.

Hamdan mengatakan, awalnya mereka hanya mengetahui bahwa SR tidak pulang kerumah pada Sabtu malam.

Sehingga mereka melakukan pencarian dengan menanyakan kepada teman-teman dekat SR. Namun usaha ini sia-sia.

Saat meninggalkan rumah orangtuanya, kata Hamdan, SR dijemput oleh teman sekolahnya bernama SS (15) dan AG (15) dan kembali diantarkan pada Minggu siang ke simpang rumah orangtua kandung SR.

"Awalnya sama kami dibilang si SR nggak pulang ke rumah. Kami carilah, gak ketemu. Cuma siangnya SR kembali ke rumah dalam keadaan linglung dan lemas," ujarnya.

Melihat keadaan SR yang linglung mereka pun menanyakan apa yang terjadi kepada anaknya.

Kemudian anaknya menjawab bahwa dirinya diperkosa dan dianiaya dari delapan orang.

"Ada delapan orang yang ngerjain anak saya ini. Ada teman sekolahnya. Cuma lain kelas. Ada dua orang yang dia kenal. Ada yang mahasiswa juga katanya. Anak kami ini disebut diperkosa di dua ruangan. Satu kali di ruangan kelas. Satu lagi di ruangan yang seperti kantin," ujarnya.

Setelah mendengarkan cerita anaknya, Hamdan melaprokan kejadian tersebut ke Mapolres Pematangsiantar.

Namun laporan tersebut belum ditindak lanjuti, lantaran hasil visum dari SR (15) belum bisa dilakukan karena layanan Rumah Sakit Umum Daerah Djasamen Saragih belum buka.

"Semalam kami melapornya ke Polisi. Cuma belum divisum-visum. Kata polisinya, masih cuti bersama pihak RSUD. Besok (hari ini) nggak ada lagi cuti bersama. Tapi masih hari Rabu dibuat visumnya. Ini kan aneh, apalah maksud dan tujuan polisi kek gini. Bukannya besok (Selasa) dibuat," ujarnya.

Akibat belum divisumnya SR, pihak keluarga masih menahan diri untuk membawa SR ke rumah sakit untuk memberikan perawatan atas luka bakar sundutan yang dilakukan terduga pelaku di paha dan kemaluannya.

"Masih bingung kami. Kami bawa nanti ke RS, malah diobati. Jadinya nggak nampak hasil visumnya," ujarnya.

Hingga kini dari delapan orang yang melakukan tindakan keji tersebut belum satu pun yang ditangkap oleh Mapolres Pematangsiantar.

Satu orang yang diduga turut dalam melakukan perbuatan ini, AG(15) yang juga teman SR sudah menjadi saksi kejadian.
Kepada polisi, AG sudah mengaku bahwa ada delapan orang yang turut melakukan perkosaan tesebut.

Pelaku yang pertama melakukan tindakan pemerkosaan kata AG adalah SS yang juga teman sekolah AG dan juga teman sekolah (SR).

Kapolres Pematangsiantar, AKBP Dodi Darjanto kepada wartawan menjelaskan bahwa pihaknya sudah menerima laporan tindakan pemerkosaan dan kekerasan yang dialami oleh SR (15). (Royandi Hutasoit)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini