Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Danlantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama S Irawan mengatakan tiga orang yang diamankan adalah residivis.
Sebenarnya mereka diasuh pihak Lantamal untuk menjadi lebih baik sebagai petani rumput laut dan nelayan. Karenanya mereka dimodali untuk mengembangkan usaha barunya itu.
Namun, mereka tidak mau berubah dan lebih memilih kembali menjadi penjahat dan harus berurusan dengan pihak yang berwajib.
"Mereka dulu orang yang kita asuh untuk menjadi petani rumput laut. Namun, mereka lebih memilih menjadi penjahat," ungkap Irawan, Selasa (27/12/2016).
Para pelaku ini mempunyai jaringan di beberapa daerah. Barang-barang hasil curian tersebut mereka jual kepada salah seorang penampung.
"Penampungnya juga sudah diamankan di jakarta. Seluruh wilayah kita memerangi aksi perompakan di laut seperti ini," sebut Irawan lagi.
Para pelaku sering berkasi di Selat Malaka yang selama ini menjadi salah satu jalur yang angker dan sangat ditakuti pelaut. Di sana banyak perompak.
"Itu beberapa tahun lalu. Sekarang selat malaka sudah aman dari aksi itu semua. Kita pastikan Selat Malaka sudah tidak rawan lagi. Kejahatan di sana sudah nihil," sambung dia.
Para penjahat di laut dipastikan akan susah beraksi. Pasalnya, pihak pengamanan di Batam seperti TNI AL, KPLP, Bea Cukai dan Satpol Air sudah berkoordinasi dan terus bekerja sama.
"Jadi celah untuk berbuat jahat sudah tidak ada lagi. Kita berkoordinasi juga dengan satuan lainya," ia menukas.