Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dini Suciatiningrum
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Selama hidupnya Suyadi akrab dipanggil Pak Raden selain dikenal sebagai pencipta boneka Si Unyil, juga jago melukis dan membuat sketsa.
Dua karya lukisannya berupa Gatotkaca ukuran 105 sentimeter x 85 sentimeter dan Petruk menari ukuran 110 sentimeter x 70 sentimeter dipamerkan di lobi Hotel Sae Inn, Kendal, Jawa Tengah.
Di ujung bingkai lukisan berwarna hitam putih terseput terpasang tulisan di atas kertas: "Dijual Lukisan Alm Pak Raden."
"Dua karya seni almarhum Pak Raden ini memang di jual," ujar Fransischa, Sales Executive Sae Inn Kendal kepada Tribun Jateng, Senin (2/1/2017).
Menurut Sischa, dua lukisan tersebut diperoleh dari cucu almarhum Pak Raden dan sudah dipajang sejak November 2016.
"Kebetulan Pak Saharjo selaku General Manager Sae Inn kenal dekat dengan cucu Pak Raden dan ingin membantu keluarga yang ditinggalkan," ia menambahkan.
Kondisi perekonomian Pak Raden terpuruk sejak hadirnya surat perjanjian dirinya sebagai pencipta Si Unyil dengan Perum Produksi Film Negara tertanggal 14 Desember 1995.
Dalam surat itu disepakati Pak Raden melakukan pengalihan hak cipta ke PFN. Jangankan mendapat royalti, sejak diputuskan perjanjian itu Si Unyil karakter tokoh ciptaannya diklaim sebagai aset negara.
"Sampai saat ini dua lukisan Pak Raden belum terjual," imbuh Sischa.
Dua lukisan tersebut masing-masing dijual seharga Rp 3,5 juta. Meski belum laku, kedua karya Pak Raden menjadi magnet bagi tamu hotel.
"Banyak tamu yang berfoto dengan lukisan almarhum Pak Raden ini," ucap dia.