Keduanya hanya bisa menyaksikan tubuh Masda, diterkam dan diseret buaya di sungai Aek di Sungai Sengok, Desa Telak, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Senin (2/1/2/2016) malam.
Keduanya langsung mencari pertolongan kepada warga sekitar.
Tak berapa lama, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi mencari keberadaan Masda.
Namun nahas, nasib berkata lain. Saat ditemukan, bujangan penailing timah itu telah meregang nyawa di dasar sungai.
" Ada temannya yang melihat, cuma mereka tidak berani menolong takut menjadi korban juga. Mereka kemudian lapor ke warga, warga langsung ke lokasi. Pas sampai disana tidak ada lagi. Baru warga mencarinya dengan cara menyelam," ujarnya.
Keberadaan Buaya yang diduga memangsa Masda (20) di SungaiSengok, Desa Telak, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat masih misterius.
Namun, pasca musibah tersebut, warga sempat melihat reptil buas tersebut kembali muncul ke permukaan sungai. Namun tak lama kembali menghilang.
Menurut warga, reptil yang memangsa Masda berukuran kurang lebih sekitar empat meter.
Sejauh ini, warga setempat masih melakukan pencarian terhadap reptil buas tersebut.
Termasuk mendatangkan paranormal dan pawang buaya.
"Tadi usai menerkam korban, warga sempat melihat buaya itu muncul lagi ke atas. Rencana kedepan kami akan meminta bantuan pawang untuk mencari buaya itu agar tidak meresahkan warga," jelas Faharudin .
Sepekan sebelumnya, buaya pemangsa Masda (20) di sungai Aek Sengok, Desa Telak Kecamatan Parittiga, Senin (1/2/2016) tadi malam, sempat mengancam warga lain.
Namun beruntung, ancaman dan kedatangan reptil bergigi tarik itu lebih dulu diketahui warga, yang kemudian bergegas naik ke permukaan sungai Aek Sengok.
Kisah ini terkuak, setelah Masda menjadi korban keganasan sang reptil buas tersebut.