Laporan Wartawan Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto
TRIBUNNEWS.COM, GROBOGAN - Pengundian pembagian kios, los dan lapak untuk para pedagang di Pasar Pagi baru, jalan Gajah Mada, Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah berlangsung ricuh, Kamis (5/1/2017).
Puluhan pedagang yang merasa memperoleh lokasi yang tidak strategis mengamuk kepada pihak pengurus paguyuban pasar. Mereka menduga ada permainan dalam penempatan untuk lokasi berjualan.
Suasana tegang terjadi ketika pihak pengurus paguyuban pasar menolak ketika diminta menghitung ulang berapa jumlah kartu undian di hadapan para pedagang.
Adu mulut antara pedagang dengan pengurus paguyuban pasar pun tak terelakkan.
Ketegangan selama setengah jam usai, setelah puluhan pedagang ini balik kanan dan sepakat tidak mau menandatangani pembagian kios, los dan lapak.
Muhyayin, seorang pedagang Pasar Pagi lama menjelaskan, para pedagang merasa janggal dengan upaya pengundian yang dilakukan oleh pihak pengurus paguyuban.
Pihak pengurus paguyuban pasar dianggap tidak transparan dalam langkah pengundian.
"Dari enam puluh empat kios yang diundi periode ini, cuma empat puluh kupon undian yang dikeluarkan. Sisanya pasti titipan. Kami sudah dengar desas desus ini. Yang membayar atau kerabat tak usah diundi sudah dapat lokasi strategis. Kami minta keadilan," tegas Muhyayin yang sudah berjualan 14 tahun di Pasar Pagi lama.
Pemkab Grobogan mengimbau kepada pedagang yang berjualan di Pasar Pagi lama yang berada di sekitar lokalisasi Koplak Jaran untuk segera hengkang dari lokasi yang mereka tempati selama puluhan tahun itu sampai akhir Januari 2017.
Selain memicu kesemrawutan arus lalu lintas akibat memenuhi jalan umum, lokasi Pasar Pagi lama sangat kumuh dan tidak tertata.
Pemkab Grobogan pun menyediakan lokasi Pasar Pagi baru untuk pedagang di atas lahan seluas 8937 meter persegi.
Kepala Disperindag Kabupaten Grobogan, Muryanto menjelaskan, ada 901 pedagang yang tercatat menempati lokasi Pasar Pagi Lama.
Secara bertahap, pengundian pembagian tempat untuk berdagang di lokasi Pasar Pagi baru akan dilakukan dalam dua periode.
"Pengundian periode pertama total 437 pedagang dan dilakukan hingga Sabtu ini. Selanjutnya periode kedua menyusul. Untuk total kios ada 64, sisanya los dan lapak," kata Muryanto.
Dijelaskan Muryanto, menanggapi gejolak yang timbul di kalangan para pedagang tersebut, pihaknya akan berupaya mempertemukan antara pedagang dengan pihak paguyuban pasar.
"Kami sudah adil dalam pembagian ini, silakan jika ada yang merasa janggal lapor saja ke kami dan akan kami carikan jalan keluar. Setiap pedagang hanya mendapat satu tempat dan tidak ada titip menitip atau ditarik biaya. Karena semua kios, los dan lapak tak ada biaya sewa alias gratis, hanya retribusi nantinya jika sudah ditempati," kata Muryanto.