Laporan Wartawan Banjarmasin Post Elhami
TRIBUNNEWS.COM, BALANGAN - Masyarakat Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan dihebohkan manusia jadi-jadian dan hantu kuyang.
Awalnya terjadi di Kecamatan Tebing Tinggi kemudian berpindah ke Kecamatan Awayan.
Salah satu desa yang saat ini masih ramai karena didatangi manusia jadi-jadian dan hantu kuyang adalah Desa Badalungga Hilir.
Kepala Desa, Jamnah, kepada BPost Online membenarkan bahwa adanya manusia jadi-jadian dan hantu kuyang tersebut sedang ramai diperbincangkan di desanya.
Menurut informasi yang diperolehnya sudah dua hari ini warga apabila malam hari melakukan penjagaan di seputaran desa.
"Iya saat ini sedang heboh adanya manusia jadi-jadian dan hantu kuyang, di desa kami dua rumah dinaikinya," katanya.
Dari hasil informasi yang diterimanya beberapa warga mengaku melihat dan menemui langsung sosok tersebut.
"Salah satu warga saya yang mengaku melihat adalah Tina, kala itu malam hari suaminya keluar rumah pergi ke pameran, lalu ia mendengar bunyi kerincing-kerincing seperti bunyi suara gelang, dikira suaminya yang datang ternyata sosok hitam berambut panjang menutupi muka muncul dihadapannya," ceritanya.
Menurutnya desa tetangga juga didatangi oleh manusia jadi-jadian dan hantu kuyang ini, dan sejumlah rumah juga dinaikinya.
Lebih lanjut pihaknya saat ini sudah mendatangkan orang pintar, kemudian meminta kepada warga agar melakukan giat malam atau berjaga-jaga.
"Saya juga bingung, terlepas dari itu saat ini saya canangkan untuk jaga malam selama 15 hari," katanya.
Apakah Kuyang itu?
Dikutip dari Wikipedia Indonesia, kuyang merupakan siluman berwujud kepala manusia dengan isi tubuh yang menempel tanpa kulit dan anggota badan yang dapat terbang untuk mencari darah bayi atau darah wanita yang habis melahirkan.
Makhluk ini dikenal masyarakat di Kalimantan.
Kuyang sebenarnya adalah manusia (wanita) yang menuntut ajaran ilmu hitam untuk mencapai kehidupan abadi.
Pada siang hari, seorang kuyang akan menempuh hidup sehari-hari sebagaimana orang biasa, namun biasanya ia mengenakan pakaian jubah.
Pada malam hari kuyang akan terbang untuk mencari darah bayi atau darah persalinan untuk dihisap sebagai sarana menambah kekuatan ilmunya. Orang yang melihat kuyang terbang biasanya melihatnya seperti burung besar.
Untuk menghadapinya korban perlu menggunakan sapu ijuk atau memukulkan perabot rumah tangga seperti panci atau wajan.