Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Dalam kondisi dada kiri tertembus peluru, Jodi Setiawan masih sempat berlari ke arah rumah warga di Jalan Hasanuddin meminta pertolongan.
Korban sempat mengetuk pintu rumah warga sebelum akhirnya tumbang. Ia ditembak Satriandi, pecatan Polri yang belakangan menjadi bandar narkoba di Pekanbaru.
Penembakan terhadap Satriandi belakangan diketahui karena motif dendam antarbandar narkoba. Satriandi menembak Jodi pada Sabtu (7/1/2017) malam.'
Baca: Bandar Narkoba Satriandi Sempat Ragu Tembak Pesaingnya
Kasubag Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Rachmad Wibowo, mengatakan tembakan pertama Satriandi menggunakan senjata api rakitan langsung mengenai dada korban.
Korban kemudian sempat lari menjauh dan berupaya mengedor pintu rumah warga. Di sini pelaku kembali menembak Jodi.
"Tersangka kembali melepaskan tembakan untuk memastikan korban tewas. Namun tembakan kedua meleset," ujar Rachmad kepada wartawan di Polresta Pekanbaru, Selasa (10/1/2017).
Senjata api rakitan yang dipakai Satriandi untuk membunuh Jodi sengaja ia beli dari Aceh berikut puluhan butir peluru dua pekan sebelumnya.
Barang bukti tersebut diamankan perosnel Reskrim Polresta Pekanbaru saat menangkap Satriandi di Padang Panjang, Sumatera Barat, Minggu (8/1/2017).