TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG -- Pengemudi kendaraan tahanan kejaksaanTanjungpinang, Dani, menceritakan kaburnya tahanan dengan menyiramkan air cabai ke muka petugas.
Tahanan narkoba, Samsuardi duduk kursi di belakang dengan dijaga petugas Aulia.
"Ada yang duduk di depan satu cewe dan pria dan satu lagi Veldi (penjaga tahanan). Ada empat dengan saya yang duduk di depan. Yang kabur itu di belakang. Aulia njaga tahanan di belakang. Tiba-tiba ada suara mekik di belakang," kata Dani.
Ternyata suara mekik dan teriakan adalah suara Aulia saat meminta tolong. Terjadi duel di dalam bus tahanan tak jauh mobil bus melintas di jalan Dokter Sutomo.Tak lama kemudian terdakwa berhasil lolos membuka pintu belakang. Dani pun menghentikan mobil dan mengeceknya.
"Tapi dia sudah kabur ke arah gereja dan lari ke belakang. Yang lain tahanan diam saja," katanya.
Aulia pengawal tahanan pegawai Kejari Tanjungpinang ditemui di Kejari Tanjungpinang menuturkan awal kejadian tersebut. Mulanya dia yang bersebelahan ngobrol santai di bus tahanan bagian belakang.
"Kita lagi ngobrol biasa aja. Posisinya saya berdiri dia dipojok belakang duduk. Tiba-tiba cairan cabai dilempar ke mata saya. Saya teriak langsung. Dan terdakwa itu membuka pintu kemudian loncat," katanya.
Aulia pun nampak pucat dengan matanya yang memerah. Kejadian saat itu membuat dia benar-benar kaget. Ia tak menyangka terdakwa tersebut nekat mengelabuhi petugas. Saat itu hanya terjadi tarik-menarik antara korban Aulia dan Terdakwa.
"Tidak ada (Polisi) di bus. Itu SOP merekalah kita tidak bisa ngomong," tambah Aulia.
Sedangkan Kapolres Tanjungpinang AKBP Joko Bintoro menuturkan bahwa anggotanya tengah melakukan pencarian di lapangan. "Kita diminta bantuan oleh Kejari untuk melakukan pencarian terhadap tahanan yang kabur," ujar Joko.
Disinggung soal penjagaan kepolisian dari Sabhara Polres Tanjungpinang, Joko Bintoro mengaku dua Polisi saat itu tengah menjaga di Persidangan di Pengadilan. Pihak kepolisian tidak menyertakan pengamanan di mobil tahanan Kejari menuju Rutan.
"Saat itu Sabhara masih mengawal sidang. Masih ada sidang. Jangan sebut Shabaranya," katanya, Senin (16/1/2017). (*)