Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Tim Dokter Forensik Polda Sulawesi Selatan telah menyelesaikan autopsi jenazah Rafika Hasanuddin (22).
Dari hasil final diketahui jika korban tewas akibat luka tusuk dan irisan pada leher menggunakan senjata tajam.
Selain itu, diketahui sebelum terjadi pembunuhan korban juga mengalami luka penganiayaan.
Terdapat luka memar pada bagian pelipis kanan, pipi maupun dahi serta luka tekanan pada dada korban.
"Ada luka penganiayaan berupa pukulan benda tumpul pada bagian wajah korban, di bagian dada juga demikian," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, saat pers rilis di RS Bhayangkara, Rabu (18/1/2017).
Sebelumnya Rafika Hasanuddin (21) tewas ditemukan dengan leher tergorok di rumahnya di Perumahan Yusuf Bauti Garde, Jl Manggarupi, Kelurahan Paccinongan, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Senin (16/1/2017) petang.
Padahal gadis asal Palopo ini baru sebulan lalu diwisuda di Universitas Indonesia Timur (UIT).
Jenazah Rafika ditemukan pertama kali oleh security perumahan tersebut, Saleh.
"Memang sudah dari kemarin saya lihat pintu rumahnya terbuka setengah. Tapi saya juga tidak periksa. Tadi karena masih terbuka saya ketuk. Pas masuk dalam ternyata sudah ada mayat," katanya.
Posisi korban tergeletak di antara pintu kamar mandi dan kamar tidur. Darah pun bersimbah di bagian kepala korban.
Kapolsek Somba Opu, Kompol Prabowo menjelaskan mayat tersebut diduga korban pembunuhan.
"Dari luka bekas gorokan di leher patut diduga jika mayat itu adalah korban pembunuhan," ujarnya.
Dari keterangan Prabowo korban memang tinggal sendiri.
Sementara itu tim dari Satreskrim Polres Gowa dan Unit Resmob Polda Sulsel yang dipimpin langsung oleh Kanit Resmob Polda Sulsel, Kompol Moch Yunus Saputra kembali melakukan olah TKP.
Dari keterangan Yunus, kasus ini bukan kasus pencurian. Sebab motor korban masih terparkir di dalam rumah.
"Kita amankan beberapa barang milik korban seperti sepatu dan juga parang yang sudah kita temukan di sekitar rumah korban," katanya.