Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menjadi penyiar radio sangat disukai Putri Verayanti (20). Dara kelahiran Kota Tegal itu mengaku membutuhkan passion tinggi untuk profesinya sekarang.
"Sejak kecil saya sudah ingin menjadi penyiar radio karena membutuhkan dedikasi serta passion yang tinggi. Soalnya, mereka hanya mendengar suara, tidak melihat secara langsung orangnya,” aku Putri kepada Tribun Jateng belum lama ini.
Mahasiswi Universitas Negeri Semarang jurusan Akuntansi semester 5 itu mengaku tidak pernah mengikuti kursus untuk melatih suaranya.
"Sejak kecil autodidak saja melatih suara sendiri, mendengarkan suara mbak-mbak di radio, lalu menirukannya. Ya seperti itu latihan saya selama ini,” aku Putri.
Ia masih mengingat ketika menjadi penyiar Radio Ekspresi Mahasiswa FM Unnes.
“Saya kan harus terus menjawab request lagu dari para pendengar setia radio via sms dan telepon. Terkadang banyak pendengar yang menelepon saya dengan suara yang nakal, ada yang sok kenal sok dekat, ada juga yang marah saat lagu yang diminta tidak diputar. Ya intinya tetap bersabar dan pintar-pintar menghadapi,” jelas Putri.
Anak seorang pemilik warung tegal itu berbagi kiat kepada mereka yang ingin menjadi penyiar radio, satu di antara yang terpenting merawat suara.
"Bagi penyiar radio suara itu sebuah aset, jangan banyak makan gorengan dan minum-minuman dingin. Rajin-rajinlah berlatih suara, agar suara kita enak didengar orang lain,” urai dia.