Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Hasil medis menunjukkan pergeseran rahang membuat Saini Etek (48) tak sadarkan disi usai diseruduk mobil boks yang dikendara Sugianto.
Mulanya, Saini hendak menyeberang jalan dari sisi kiri ke kanan jalan, tiba-tiba dari arah samping muncul mobil boks Sugianto nomor polisi KB 8027 SD, Selasa (18/1/2017).
"Dokter tadi bilang ada benturan di kepala. Jadi pembuluh otak besarnya ada gumpalan darah. Solusinya dengan minum obat, tidak perlu dioperasi," ungkap Riyan (25), keponakan korban saat ditemui di Rumah Sakit Santo Antonius, Pontianak.
"Cuma ditakutkan gumpalan darah itu bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Di bagian rahang kanannya lepas kata dokter tadi," ia menambahkan.
Riyan berharap pengemudi mobil atau PT Jasa Raharja mau membantu pembiayaan perawatan bibinya tersebut, karena ekonominya tak berada.
"Kami dari keluarga yang tak mampu, sedangkan makan pas-pasan, kerjaan kadang ada kadang tidak. Bagaimana mau dapat biaya pengobatan bibi saya," sambung dia.
Selama terbaring di ranjang ICU bedah Saini menggunakan alat bantu pernapasan. Benidiktus Tatu (45) cemas melihat kondisi istrinya belum juga siuman.
"Saat kejadian itu saya lagi kerja, lagi nebas di belakang rumah. Yang kasih tahu kakak saya, katanya Bapak Maria, Mama Maria kena tabrak mobil. Langsung terkejut saya, hampir saja tangan saya kena parang, karena saya lagi nebas. Langsung saya berlari menuju ke jalan raya," ungkap Beni pada Selasa malam.
Sebelum tertabrak mobil boks, istrinya hendak berjualan nasi pecel. Di perjalanan Saini berniat membeli gula merah sebagai bahan baku pecel.
"Dia mau jualan pecal keliling ke sekitar desa saja, jalan ke arah Tayan, masih di daerah Sangkuk juga. Jadi waktu tabrakan itu saya tidak tahu sama sekali. Pas saya datang dia sudah tergeletak di pinggir jalan, sudah ramai orang. Darahnya masih di tengah jalan," jelas dia.
Pihak keluarga pengemudi mobil boks sudah menjenguk Saini. Kepada Beni, keluarga korban bersedia menanggung biaya pengobatan istrinya.
"Mamanya (pengemudi, red) tadi sempat bilang biayanya nanti akan ditanggung. Saya tak begitu konsentrasi tadi, karena tadi saya lagi bingung, tak tenang, ini istri tak sadarkan diri," ujar Beni.
Beni akan menunggu istrinya sadar dan merawatnya hingga sembuh total. Ia berharap penabrak dapat benar-benar memberikan bantuan pembiayaan bagi istrinya.