Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK -Massa dari Aliansi Umat Islam Kalimantan Barat Bersatu (AUIKBB) menggelar aksi bela ulama jilid II menggunakan kendaraan roda dua dan empat, bergerak dari halaman Masjid Raya Mujahidin menuju Polda Kalbar di Jalan Jend A Yani, Jumat (20/1/2017) sekitar pukul 15.56 WIB.
Aksi Bela Ulama ini merupakan aksi jilid II yang digelar sejumlah ormas dan ormas Islam, sebelumnya juga sudah digelar aksi pertama pada Jumat (13/1/2016) lalu, sebagai bentuk reaksi atas insiden penghadangan terhadap Wasekjen MUI, KH Tengku Zulkarnain di Bandara Susilo Sintang pada Kamis (12/1/2016).
Mendekati Mapolda Kalbar, massa kemudian berjalan beriringan sambil bersalawat, dan langsung di arahkan ke Lapangan Jananuraga.
Tampak sejumlah personel polwan berbaris rapi dan puluhan personel Brimob berbaris memberikan pengamanan.
Massa disambut Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Iwan Imam Susilo, dan kemudian memberikan pengertian kepada massa agar menyampaikan aspirasinya melalui perwakilan massa saja.
"Saya tidak menganggap ini unjuk rasa, karena kalau unjuk rasa harus ada pemberitahuan sebelumnya. Tetapi saya melihat ini penyampaian aspirasi. Alhamdulillah, tadi kami sampaikan kepada bapak kapolda, beliau akan menerima. Dan tentunya nanti silahkan perwakilan 16 orang, saya juga akan dampingi sampai ke dalam," ujar kapolresta kepada massa.
Lanjut kapolresta, ia sudah mendapatkan laporan dari koordinator-koordinator lapangan (korlap) yang ditunjuk, bahwa mereka sudah memberikan pencerahan dan arahan.
"Tadi pun kami sudah monitor, tidak tertangkap adanya senjata tajam. Alhamdulillah, berarti semuanya tertib. Untuk itu kami harapkan nanti kembalinya, kita semua tertib. Cinta Pontianak nggak nih?alhamdulillah kalau cinta Pontianak, nggak ada yang namanya pembakaran, kerusuhan nggak ada," ucapnya.
Ditegaskan Kapolresta, isu-isu yang beredar di media sosial, bahwa dalam aksi bela ulama tersebut akan ada penjarahan dan pembakaran ternyata hanyalah fitnah.