Laporan Wartawan Pos Kupang, Julianus Akoit
TRIBUNNEWS.COM, OELAMASI - Musim penghujan, nelayan ikan laut di Oebelo dan Tanah Merah, Kupang Tengah, tidak bisa mencari ikan.
Namun mereka mencari kepiting dan kerang-kerangan di pesisir pantai saja. Dan hasilnya sungguh menjanjikan.
"Biasanya kami jual ikan. Tapi karena musim hujan sekarang, kami jual kepiting laut dan kerang-kerangan.
Lumayan hasilnya," jelas Ny. Mince Nggebu, saat ditemui di lapak jualnya di Desa Tanah Merah, Jumat (20/1/2017).
Wanita beranak 6 ini mengatakan seikat (enam ekor ukuran sedang, Red) kepiting lumpur dijual seharga Rp 50.000. Sedangkan kepitinhg yang besar dijual Rp 90.000 per kilogram.
"Yang sedang-sedang ini dijual per ikat. Kalau yang besar-besar itu, dijual pakai timbangan," katanya.
Ia bercerita, sudah sejak tahun 2005 berjualan ikan, kepiting dan kerang laut. Dari hasil berjualan di lapaknya, kini ia sedang membiayai anak sulungnya kuliah dan sisanya sedang bersekolah di SMA, SMP dan SD.
"Setiap hari minimal dapat omzet Rp 50 ribu. Kadang kalau rejeki ratusan ribu bisa dibawah pulang ke rumah," tukasnya.
Penjelasan senada juga disampaikan beberapa penjual kepiting lainnya.
"Kami cari hasil laut untuk biaya anak sekolah. Untuk ongkos bemo dan uang jajan mereka," timpal seorang ibu lainnya.
Biasanya, lanjut sang ibu yang tidak ingin namanya ditulis, mereka membeli kepiting dan kerang-kerangan laut di pantai.
"Kemudian kami kemas dan jual lagi di pinggir Jalan Timor Raya. Biasanya para pejabat dan orang kaya yang membeli," jelasnya.
Ditambahkan, yang laku terjual adalah kepiting lumpur. Sedangkan kepiting pasir jarang dibeli orang.
"Kepiting lumpur badannya besar-besar, berwarna hijau gelap. Isi dagingnya banyak. Sedangkan kepiting pasir, dagingnya sedikit dan kulitnya didominasi warna cerah," paparnya soal perbedaan kepiting lumpur dan kepiting pasir.
Pantauan Pos Kupang, para penjual ikan laut, kepiting, udang, kerang laut membuka lapaknya mulai dari depan SMP/SMA Advent Noelbaki hingga samping SPBU Tanah Merah.
Lapak sederhana beratapkan daun gewang atau daun lontar dan beralaskan meja bambu atau meja papan untuk meletakakan jualannya.