Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Jelang aksi unjuk rasa yang dilakukan Aliansi Masyarakat Pancasila Kalimantan Timur, terkait penolakan adanya Front Pembela Islam (FPI) di Kaltim, yang direncanakan dilakukan pada rabu (25/1) besok, kepolisian dari Polresta Samarinda siap mengamankan aksi unjuk rasa tersebut.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasubag Humas Polresta Samarinda, Iptu Hardi.
Dirinya menjelaskan, surat pemberitahuan atas aksi unjuk rasa tersebut, telah diserahkan ke kepolisian, sejak senin (23/1) sore kemarin.
Dengan adanya surat pemberitahuan tersebut, pihaknya pun menyiapkan sejumlah persiapan untuk mengamankan jalannya aksi seperti penempatan sejumlah personil di sejumlah titik, hingga antisipasi kemacetan di jalanan.
"Surat sudah masuk, namun pihak mereka akan memberitahukan lagi tentang kepastian aksi, di hari pelaksanaan namun, kami sudah siap untuk amankan jalannya aksi," ungkapnya, Selasa (24/1/2017).
Ia menjelaskan personil dari Polres bersama dengan Brimob Polda Kaltim, akan mengamankan jalannya aksi, dengan total personil yang dikerahkan berjumlah 518 personil, lengkap dengan perlengkapan kepolisian.
Personil yang dilibatkan, meliputi, personil Satlantas, Satintelka, Sat Sabhara, hingga Satreskrim.
"Satlantas untuk atur lalu lintas, termasuk menggelar rekayasa lalu lintas, sedangkan Sabhara dengan personil Brimob dan satuan lainnya, ditempat di titik aksi," tuturnya.
Dalam surat pemberitahuan itu, tertulis jumlah peserta aksi sebanyak 3.000 orang, dengan titik aksi di kantor gubernur Kaltim, jalan Gajah Mada dan Mapolresta Samarinda, jalan Slamet Riyadi.
Selain melakukan pengamanan di titik aksi tersebut, kepolisian juga melakukan pengamanan di sekretariat FPI Samarinda di jalan Griliya.
"Yang jelas kalau aksi nanti berlangsung anarkis, tentu kami akan tindak tegas. Jadi, kami sarankan peserta aksi untuk sampaikan orasinya dengan tertib, tidak ganggu lalu lintas, dan jangan membuat kericuhan," tegasnya.