Laporan Wartawan Tribun Bali I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Lima orang diduga terlibat Islam State of Iraq and Syria (ISIS) diamankan aparat Polda Bali.
Mereka adalah pria berinisial TUAB, MSU dan MAU serta dua orang perempuan berinisial NK dan NAA.
Mereka semua berasal dari Cilincing Jakarta Utara.
Kabid Humas Polda Bali, AKBP Hengky Widjaja menyatakan, kelima orang itu berangkat dari Soekarno Hatta dengan pesawat Garuda Indonesia menuju Thailand pada 15 Agustus 2016.
Sesampainya di Thailand, mereka kemudian berhubungan dengan seseorang berinisial AY.
AY sendiri diketahui sebagai panitia yang memberangkatkan dan memberi tahu bahwa sesampainya di Turki nanti akan ada orang yang harus dihibungi yakni, A alias AJ.
A alias AJ ini merupakan panitia yang mengakomodir di Turki.
Yang menyarankan mereka mengikuti rute itu adalah pria berinisial DN.
Pria berinisial DN menyarankan mereka untuk ke Thailand terlebih dahulu karena DN seorang aktifis FPI dan ditakutkan terdeteksi apabila langsung ke Turki.
Selanjutnya dari Thailand, mereka menuju ke Istanbul Turki menggunakan maskapai Turkey Airlines.
"Setibanya di TurkI dijemput IB suruhan dari A alias AJ. Mereka dibawa bertemu orang Indonesia bernama UU , AM , AL (NSR) dari Lamongan dan Nbl dan UA. Mereka tinggal selama 3 bulan. Dan selama tinggal diberikan fasilitas dr AY (orang Turki)," kata Hengky Rabu (25/1/2017).
Melalui peran DN, A alias AJ dan AY diketahui kelimanya dibiayai oleh DN namun dana itu didapat dari dana orang berinisial TR.
Dijelaskan Hengky, bahwa selama di Istanbul yang mengarahkan mereka yakni panitia di Turki atas nama A alias AJ orang Indonesia yang berada di Istanbul.
Dan ke lima orang ini tertangkap pada 16 Januari 2017 pukul 15.00 sore hari waktu setempat, di Safe House.
Penangkapan di lakukan oleh tentara Turki sekitar 20 personel.
"Setelah penggerebekan mereka dibawa ke rumah sakit untuk cek kesehatan dan dibawa ke kantor polisi lalu di masukan ke dalam satu sel selama satu minggu," katanya.
Lantas mereka dideportasi dari kantor polisi setempat dengan biaya pulang ke Indonesia dengan biaya sendiri.
"Mereka melakukan penerbangan dengan rute Istanbul ke Dubai kemudian ke Denpasar. Kami amankan karena berkaitan dengan niat mereka untuk bergabung dengan ISIS," bebernya. (ang)