News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Kelam dari Jeroan Panti Asuhan Tunas Bangsa, Lokasi Meninggalnya Zikli

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menyoal sejumlah cerita janggal keberadaan anak-anak seperti yang diceritakan Herman, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Riau, Esther Yuliani, akan berkoordinasi dengan instansi terkait.

"Banyak fakta yang menjadi sorotan dari Panti Asuhan Tunas Bangsa. Kita juga akan pastikan persoalan perizinan rumah asuh tersebut," terang Esther pada Jumat (27/1/2017).

Kondisi Jorok

Dalam laporannya ke Polresta Pekanbaru, Dwiyatmoko mengatakan ada keganjilan dari kematian keponakannya tersebut.

Hasil pemeriksaan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, ada bekas luka hampir di sekujur tubuh Zikli di antaranya di kemaluan, telinga, punggung, bibir, tangan dan kaki.

Informasi berbeda didapat Dwiyatmoko dari pihak Panti Asuhan Tunas Bangsa yang memastikan Zikli meninggal pada Senin (16/1/2017) karena demam tinggi.

Hasil penelusuran Tribunpekanbaru.com bersama Ketua LPA Riau Esther Yuliani dan Kepala Bidang Perlindungan Anak, Nanda Pratama, menemukan tak ada anak-anak di Panti Asuhan Tunas Bangsa.

Lokasi tersebut hanya dijadikan tempat penyimpanan berbagai sembako dan beberapa kain. Barang-barang tersebut tidak tersusun rapi alias berantakan.

Esther sampai geleng-geleng kepala melihat kondisi tersebut. Tribunpekanbaru.com sempat menanyakan keberadaan anak-anak panti asuhan kepada pengurusnya.

Informasi yang disampaikan warga, panti asuhan tersebut memiliki dua tempat lainnya. Satu bangunan berlokasi di Lintas Timur Kilometer 20 serta satu sisanya di Jalan Singgalang V, Pekanbaru.

Rombongan memilih menuju ke Jalan Singgalang V. Setelah sempat bertanya kepada warga sekitar, ada bangunan dengan pelang Panti asuhan Tunas Bangsa.

Dari luar saja menengok ke dalam halaman panti penuh dengan ilalang dan semak belukar. Di depan pagar terikat seekor kambing, tapi di sana terparkir dua mobil dan dua sepeda motor.

Masuk ke dalam, barulah tampak kondisi panti asuhan tersebut. Seorang pria memperkenalkan namanya Idang datang menyambut rombongan.

Ia tampak mengasuh dua anak laki-laki yang diperkirakan berusia dua tahun. Sudah sepuluh tahun Idang bekerja sebagai pengasuh di panti tersebut.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini