Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Dinas Sosial Riau akhirnya mengevakuasi anak-anak di Panti Asuhan Tunas Bangsa, Tenayan Raya, Pekanbaru, Jumat (27/1/2017) sore.
Dua orang anak tampak dibawa keluar dari area Panti Asuhan. Selanjutnya mereka akan ditempatkan di rumah aman milik Dinsos Riau.
Kepala Dinsos Riau, Syarifuddin AR, mengatakan keputusan untuk mengevakuasi anak-anak tersebut untuk memberikan rasa aman dan jaminan kesehatan.
"Tempatnya (Panti Asuhan Tunas Bangsa) tidak layak. Kita sudah lakukan pengecekan. Jadi kita putuskan mengeluarkan anak-anak ini dari panti asuhan. Izin panti asuhan juga sudah sudah tidak diperpanjang sejak dua tahun lalu," terang Syarifuffin ditemui Tribunpekanbaru.com di lokasi.
Baca: Cerita Kelam dari Jeroan Panti Asuhan Tunas Bangsa, Lokasi Meninggalnya Zikli
Baca: Balita Zikli Muntah dan Keluar Cacing dari Mulutnya
Baca: Pentolan Boromania Tipu Pengusaha Surabaya Rp 171 Juta
Baca: Lima Bulan Tak Bisa Tidur, Tukinah Pilih Gantung Diri di Pohon Waru
Baca: Pembunuh Mantri Kesehatan Rebut Ponsel Korban Berisi Rekaman Adegan Sodomi
Baca: Sepatu Jadi Petunjuk Terungkapnya Pembunuhan Mantri Pecinta Sesama Jenis
Baca: Pembunuhan Sadis Mantri Kesehatan Dilatari Cinta Sejenis Tak Sampai
Proses evakuasi tampak didampingi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polresta Pekanbaru, Lembaga Perlindungan Anak Riau serta perangkat RW dan RT menjelang Magrib.
Tidak ada perlawanan dari pengurus panti saat kedua anak yang rata-rata berusia dua tahun berjenis kelamin laki-laki dibawa keluar.
"Kita sudah mendengarkan informasi seorang anak panti yang dilaporkan meninggal dunia. Jadi kita tidak ingin anak-anak lain nantinya juga menjadi korban," terang Syarifuddin.
Selain mengevakuasi anak-anak, Panti Asuhan Tunas Bangsa juga disegel polisi yang melintang di pagar panti.
Upaya yang dilakukan Dinsos Riau merupakan tindaklanjut laporan polisi bertalian dengan meninggalnya Zikli, balita 18 bulan penghuni panti asuhan.
Kemudian Ketua LPA Riau, Esther Yuliani, yang meninjau lokasi panti asuhan justru menemukan kenyataan bahwa kondisi panti tidak layak.