News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Mengerikan di Balik Diksar Maut Mapala UII Yogyakarta yang Merenggut 3 Nyawa

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tujuh hal mengerikan yang dialami korban mapala UII

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa fakta-fakta mengejutkan muncul dari informasi yang didapatkan Reporter Tribun Jogja serta penuturan keluarga korban. 

Diklat Tingkat Dasar Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam Indonesia (Diksar Mapala UII) seharusnya berakhir dengan kebersamaan, persaudaraan dan keharuan lantaran berhasil melewati kegiatan alam yang berat.

Namun yang terjadi sebaliknya, tiga nyawa melayang sia-sia lantaran perilaku senior-senior di Mapala dengan dalih mendidik mental di alam bebas dan nantinya akan jadi Mapala yang andal.

Berkas laporan Safii (58) terkait kematian putranya peserta Diksar Mapala UII ke Mapolda DIY, Selasa (24/1/2017).

Bukannya dilatih mental, peningkatan rasa percaya diri atau nilai-nilai kepemimpinan hingga bagaimana mencintai alam lewat pelestarian, perlindungan tapi berdasarkan fakta yang ada justru penyiksaan.

Kegiatan itu digelar Mapala Unisi UII Yogyakarta di Hutan Tlogodringo, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Tiga korban tewas yakni, Muhammad Fadli (20) meninggal saat hendak dibawa ke Puskesmas Tawangmangu, Jumat (20/1/2017)

Dua korban meninggal di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, Syaits Asyam (19), Sabtu (21/1/2017) serta Ilham Nurfadmi Listia Adi (20), Senin (23/1/2017).

Selain tiga tewas Diksar Mapala Unisi The Great Camping yang menjalani rawat inap menjadi 10 orang.

Jempol kaki Ilham hampir copot dan BAB Darah

Ilham Nurfadmi Listia Adi datang dalam keadaan sadar, hanya saja dia diketahui sempat jatuh pingsan saat berada di kos.

Tim medis Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, kemudian melakukan cek hingga ditemukan luka di tangan, kaki, dan jempol kaki kanan hampir copot.

Saat dalam penanganan intensif, Ilham mengalami buang air besar darah sekitar pukul 15.00 WIB.

Kondisinya terus menurun hingga harus mendapat transfusi darah.

Ilham dirawat di ICU, dan akhirnya meninggal pada Senin (23/1/2017) pada pukul 23.20 WIB.

Informasi yang dihimpun dari sejumlah saksi terdekat dengan almarhum, Ilham sempat berada di indekos selama dua hari sebelum dibawa ke Rumah Sakit Bethesda.

Kesaksian memilukan pada sang ibu sebelum Asyam tewas

Sri Handayani ibu dari Syaits Asyam harus mengalami peristiwa yang memilukan, mendapati kondisi anaknya yang mengenaskan sebelum akhirnya embuskan nafas terakhir.

"Hari Sabtu, saya mendapat kabar kalau Asyam masuk Rumah Sakit Bethesda itu jam 10.30 WIB. Saya langsung ke rumah sakit dan tiba sekitar pukul 11.30 WIB," ujar Sri saat ditemui di rumahnya di Jetis RT 13/RW 13, Caturharjo, Sleman, Senin (23/1/2017).

Kesaksian Syaits Asyam sebelum meninggal. Ia mengaku dipukuli menggunakan rotan di bagian punggung, diinjak kakinya dan disuruh mengangkut beban air.

Kesaksian ini ditulis oleh ibunya menggunakan kertas memo.

Sesampainya di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, Sri langsung menuju ke ruangan tempat putranya dirawat.

Dia pun kaget dengan kondisi putranya yang sulit bernafas serta kedua lengan dan punggungnya mengalami luka.

"Saya shock, kaget, melihat kondisi Asyam. Bernafas saja susah. Lalu saya dipertemukan dengan dokter dan menceritakan kondisi Asyam," ucapnya.

Dokter lantas menyarankan agar Sri mengajak putranya berbicara semampunya menceritakan apa yang dialami.

Dokter juga meminta agar apa yang disampaikan oleh Asyam dicatat.

Kesaksian Syaits Asyam sebelum meninggal.

Ia mengaku dipukuli menggunakan rotan di bagian punggung, diinjak kakinya dan disuruh mengangkut beban air. Kesaksian ini ditulis oleh ibunya menggunakan kertas memo.

"Dokternya bilang, ibu mumpung anaknya masih bisa ngomong semampunya dia tolong ditanya. Ambil kertas dan pena," kata Sri.

Saat itulah, Asyam menceritakan kepada ibunya bahwa punggungnya dipukul dengan menggunakan rotan dan diinjak.

Asyam juga mengeluhkan sakit pada bagian leher karena membawa air terlalu banyak.

10 Peserta rawat inap

Direktur Utama RS JIH, dr Mulyo Hartana SpPD membenarkan RS telah merawat 10 peserta The Great sejak Rabu (25/1/2017).

Namun RS JIH hanya menerima 32 peserta untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium yakni darah lengkap, urin, radiologi USG, CT-Scan dan rontgen thorax.

"Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi organ dalam pasien dalam keadaan sehat dan tidak ada masalah," ujar dr Mulyo pada Rabu (25/1/2017).

Hasil pemeriksaan menyebutkan, mayoritas peserta mengalami luka lecet di seluruh badan.

Beberapa di antaranya telah terinfeksi, nafsu makan turun, diare, infeksi saluran nafas, lemas, dan pandangan kabur.

10 orang memerlukan perawatan untuk observasi lebih lanjut yakni rawat inap, sedang sisanya boleh pulang dengan diminta kontrol secara periodik.

Keinginan undur diri yang berakhir petaka

Tiga korban meninggal, yakni Ilham Nur Fadmy Listia Adi, Syaits Asyam, Muhammad Fadli tiga hari sebelum acara selesai berniat mengundurkan diri dari acara Diksar.

Namun keinginan ini justru menjadi awal bencana lantaran senior pembina di Mapala justru ditengarai menaruh dendam.

Tiga peserta mengundurkan diri lantaran fisik sudah tak kuat dan sakit, anehnya permintaan ketiga peserta itu ditolak oleh panitia.

Jadilah mereka harus tetap melanjutkan Diksar hingga hari terakhir.

Niat mereka mengundurkan diri inilah yang rupanya membuat beberapa oknum panitia tak suka dan menaruh dendam.

Saat 37 peserta dibagi-bagi kelompok kecil, dari tiga orang ini, dua di antaranya sengaja ditaruh di kelompok yang sama.

Dua mahasiswa tersebut adalah Ilham Nurpadmy Listia Adi dan Syaits Asyam.

Sementara satu mahasiswa tewas lainnya, yaitu Muhammad Fadli satu kelompok dengan nara sumber yang rela berbagi dengan Tribun Jogja.

Informasi dari Karanganyar tersebut juga menjelaskan bahwa, kelompok yang dua mahasiswa di dalamnya meninggal diasuh oleh senior yang bernama Yudi.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini