Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Banyak misteri menyelimuti keberadaan Yayasan Tunas Bangsa sebagai panti asuhan untuk anak yatim piatu, jompo dan orang gila.
Yayasan Tuna Bangsa muncul ke permukaan menyusul laporan meninggalnya salah satu penghuni balita 18 bulan, Zikli, belum lama ini.
Ketua RT 04, Tenayan Raya, Bagus, mengungkapkan pernah pada 2008 silam di panti jompo yayasan Tunas Bangsa di Kilometer 18 Tenayan Raya ditemukan tulang belulang dan tengkorak.
"Ya pernah pada tahun 2008 silam. Kalau itu ada warga yang melapor kehilangan anaknya. Secara tidak sengaja ditemukan tulang belulang dan tengkorak," ujar Bagus.
"Namun saat itu kami tidak memastikan apakah tengkorak manusia. Sebab tidak dilanjutkan penyelidikannya," terang pria yang juga personel Bhabimkamtibmas ini menambahkan.
Baca: Detik-detik Dinas Sosial Riau Evakuasi Balita dari Panti Asuhan Tunas Bangsa
Baca: Balita Zikli Muntah dan Keluar Cacing dari Mulutnya
Baca: Cerita Kelam dari Jeroan Panti Asuhan Tunas Bangsa, Lokasi Meninggalnya Zikli
Tulang-belulang tersebut ditemukan dekat dengan area panti jompo.
Di dalam panti jompo tersebut juga didapati seorang anak perempuan berusia 22 tahun dalam kondisi telanjang dan kondisinya sangat memprihatinkan.
"Saya ikut saat itu dan saya masih mengingatkan, anak gadis tersebut di dalam kerangkeng dan dikasih makan (maaf) seperti binatang," ujar Bagus.
Mirisnya, anak gadis tersebut sama sekali tidak gila. Akhirnya polisi menyelamatkan gadis tersebut dan menghubungi pihak keluarga yang diketahui berada di Sumatera Barat.
"Kemudian kami serahkan ke pihak keluarga. Saya yakin dan memang gadis tersebut waras. Saya pastikan karena dia minta tolong," terang dia.
Sejak puluhan tahun berdiri namun tidak diketahui ke mana perginya anak-anak asuh di yayasan ini.
Ketua RT 03 Herman mengatakan dirinya tidak pernah melihat anak remaja dari panti asuhan tersebut meski sudah puluhan tahun.
"Saya melihat kecil terus. Tidak ada remaja yang seharusnya tampak sudah puluhan tahun di panti asuhan," ia menerangkan.
Panti asuhan lokasi Zikli meninggal masih di bawah pengelolaan yayasan Tunas Bangsa. Selain itu juga ada panti Jompo di Kilometer 18 Tenayan Raya serta panti orang gila di Kilometer 13 Tenayan Raya.
Saat ini panti asuhan sudah ditutup polisi dengan pemasangan garis polisi. Dua balita berusia dua tahun juga dievakuasi Dinas Sosial Riau ke tempat lebih aman.
Informasi yang diterima Tribunpekanbaru.com masih ada sepuluh anak lagi yang hingga kini masih dicari tahu keberadaannya.
Pemilik yayasan bernama Lili dan Idang kemungkinan besar akan diperiksa personel Polresta Pekanbaru terkait kematian Zikli