Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Ada pemandangan unik dari dua kamar berukuran 3x3 meter di Panti Jompo, Lansia dan Orang Gila milik Yayasan Tunas Bangsa di Kilometer 20 Jalan Lintas Timur, Tenayan Raya.
Ukiran-ukiran kreatif pada semua sisi dinding kamar tersebut bahkan jika dilihat secara seksama, ukiran-ukiran dalam bentuk berbagai macam kalimat dan kata-kata tersebut tampak indah.
Melihat pola dan kerapian ukiran tersebut tentu saja orang yang melakukannya sangat kreatif.
Dari pantauan Tribunpekanbaru.com, saat meninjau panti, Minggu (29/1/2017) ukiran tersebut dibentuk dengan menipiskan dinding hinga meninggalkan kalimat atau kata yang timbul.
Kedua kamar tersebut kini dibiarkan kosong karena hampir rata seluruh dinding dipenuhi ukiran.
Melihat itu diperkirakan memakan waktu yang cukup lama juga.
Entah siapa yang mengukir dinding tersebut namun dengan rentang waktu yang sudah puluhan tahun keberadaan panti, bisa jadi salah satu penghuni di kamar itu.
Menariknya kamar penuh ukiran tersebut merupakan bagian dari penempatan orang yang punya kelainan jiwa.
Apakah orang yang menghuninya benar-benar gila atau tidak, yang pasti orang tersebut punya selesar seni yang lumayan.
Ada kata Pekanbaru, legend, white snack, Suzuki, tepian narosa, juwita dan berbagai kata dan kalimat lainnya.
Saat Tribunpekanbaru mengkonfirmasi siapa pembuat ukiran tersebut, tidak ada penjaga di panti yang mengetahui pasti.
Namun menurut informasi yang diterima Tribun, salah satunya adalah penghuni kamar tersebut.
Ukiran kreatif tersebut justru bertolak belakang dengan kondisi kamar yang kumuh, seperti toilet jongkok dibangun di dalam kamar.
Tidak ada sekat sama sekali yang menandakan kamar mandi dan ruang tidur.
Jadi ketika penghuninya buang besar, maka yang lainnya juga bisa melihat dan mencium bau busuk dari "kegiatan" tersebut.
Makan minum pun dilakukan didalam ruangan serupa sedangkan untuk kebutuhan minum dan cuci kakus disatukan di dalam ember.
Air dipasok dari drum-drum plastik yang kondisi airnya sudah berminyak sementara ember-ember kecil kemudian digantung di pintu teralis.