TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Warga Jalan Budi Utomo, Kelurahan Siantan Hilir, Pontianak Utara dikejutkan oleh seorang pria bernama Ismed yang nyaris membakar diri di atas sebuah mobil tangki pengangkut BBM, Selasa (31/1/2017) siang.
Ismed nekat berbuat demikian, diduga karena ketahuan istrinya memiliki pria simpanan alias berselingkuh.
Peristiwa tersebut berawal ketika Ismed membawa sebilah senjata tajam datang ke rumah Rahman, rekan sekerjanya yang tinggal di gang itu.
Kepala Unit Reskrim Polsek Pontianak Utara, Iptu Sagi, memaparkan, latar belakang Ismed mendatangi kediaman Rahman berawal dari persoalan rumah tangga pelaku.
"Karena, menurut pengakuan istri pelaku, bahwa suaminya tersebut tidak pernah pulang ke rumah dan meninggalkan anak dan istrinya," ujar Sagi.
Lantaran merasa curiga, istri pelaku kemudian meminta bantuan Rahman untuk menunjukan rumah kos Ismed yang diduga memiliki wanita lain di Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Pontianak Selatan.
Hal tersebut yang kemudian memicu kemarahan Ismed, karena merasa tidak senang terhadap Rahman yang mengantarkan istrinya.
“Pelaku mendatangi kediaman korban sambil membawa sajam, namun karena tidak ada orang yang dicarinya makanya kaca pintu mobil tangki jadi sasarannya," ujar Sagi.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Rusdiansyah, menceritakan, Ismed mendatangi rumah rekannya itu dan langsung menggedor pintu sembari berteriak-teriak.
Melihat aksi Ismed yang membahayakan tersebut, pemilik rumah kemudian mengunci pintu dan mengungsikan keluarganya melalui pintu dapur.
Ismed kemudian memecahkan kaca pintu mobil tangki milik PT Mitra Kencana Borneo, KB 9522 QL ,yang terparkir di halaman rumah, kemudian duduk di atas tangki tersebut.
Setelah berada diatas tangki, Ismed kemudian menguyur tubuhnya dengan bensin.
Namun aksi bakar diri itu akhirnya urung ia lakukan karena bujukan warga dan anggota polisi yang mendatangi lokasi kejadian.
"Aksi pelaku ini sempat membuat warga panik."
"Berbagai alat sudah disiapkan untuk memadamkan api jika dia nekat menyalakan korek api yang sudah ada di tangannya saat itu," kata Rusdiansyah.
“Saya tidak tahu apa masalah sebenarnya di antara mereka berdua."
"Yang saya tahu selama ini, antara Ismed dan Rahman adalah rekan sekerja sebagai sopir tangki tujuan Ketapang,” ujarnya. (Kompas.com/Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan)