TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Masyarakat Surabaya harus ekstra waspada terhadap aksi kejahatan jalanan yang bisa mengancam setiap waktu.
Ada beberapa lokasi dan jalan di Kota Pahlwan yang dinilai Polrestabes Surabaya menjadi tempat rawan terjadinya tindak kejahatan.
Jalan-jalan di Kota Surabaya yang dinilai rawan, yakni jalan MERR atau Jl Ir Soekarno, Jl Kartini, Jl Diponegoro, Jl Majen Sungkono, Jl Tanjungsari, Jl Dupak, Jl Demak, Benowo, Pakal, Jl Tambaksari, Jl Bubutan, Jl Genteng, dan Karangrejo Wonokromo.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga mengaku, sudah melakukan pendataan lokasi dan jalan-jalan yang dinilai rawan terjadi aksi kejahatan jalanan.
Sehingga tim anti bandit yang diisi anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya dan dibantu Polsek jajaran bakal melakukan patroli dan pengawasan.
"Kami sudah memetakan lokasi dan jalan di Surabaya yang rawan terjadi tindak kejahatan. Saya meminta masyarakat selalu waspada dan anggota kami akan sering berpatoli," sebut Shinto di Mapolrestabes Surabaya, Senin (6/2/2017).
Selain meminta masyarakat waspada dan petugas berpatroli, lanjut Shinto, Polrestabes juga sudah bekerja sama dengan Pemkot Surabaya.
Pemkot Surabaya yang sudah memasang kamera pengintai (CCTV) di banyak jalan, polisi bisa memanfaatkan jika untuk memantau dan memanfaatkan jika ada tindak kejahatan di jalanan.
"Kami bekerja sama dengan Pemkot Surabaya dan akan diberi kemudahan bisa mengakses CCTV," tutur Shinto.
Dari analisa hasil ungkap kejahatan jalanan dan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) selama Januari 2017, kata Shinto, penjahat kerap mengincar motor bebek jenis matic.
Untuk menekan tindak kejahatan curanmor, lanjut Shinto, tim anti bandit Polrestabes Surabaya bekerja sama dengan 23 Polsek jajaran.
Polsek diharapkan ikut berperan mengungkap tindak kejahatan curanmor.
"Kami berusaha untuk terus mengungkap setiap tindak kejahatan curanmor bersama-sama Polsek jajaran," cetus Shinto. fat