Laporan wartawan Tribun Kaltim, Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, BULUNGAN - Kementerian Perdagangan banyak mengimpor daging alana, sayangnya hanya diedarkan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Kalimantan Utara yang mengharapkan teralokasi daging impor asal India tersebut terpaksa harus gigit jari karena tak mendapatkan jatah.
"Di luar wilayah Jabodetabek belum disupport oleh Bulog. Tetapi saya minta alternatif solusi karena di Kalimantan Utara daging sapi itu terbatas," ujar Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kaltara, Rais Kahar, kepada Tribun Kaltim, Rabu (8/2/2017).
Pihak pengimpor daging bermerek Alana di Kaltara belakangan urung lantaran besarnya biaya operasional.
Kaltara diarahkan membeli daging dari Asosiasi Distributor Daging Indonesia. Namun harga daging di ADDI jelas lebih mahal lantaran telah jatuh ke pihak kedua. Harga Bulog jauh lebih murah yaitu Rp 57 ribu per kilogram.
"Sangat murah sekali kalau di Bulog. Tetapi kita terkendala, daging itu hanya untuk daerah Jabodetabek," ia menambahkan.
Perihal legalisasi masuk daging Alana ke Kaltara kata Rais tidak bisa dilaksanakan tanpa kebijakan khusus yang dibuat Kementerian Perdagangan.
"Aturan memasukkan daging dari luar itu harus impor resmi. Kebijakan impor sendiri dikeluarkan Kementerian Perdagangan. Impor ilegal di Kalimantan Utara itu tidak diperbolehkan sebetulnya," ujar dia.