Laporan Wartawan Surya Haorrahman
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Ratusan warga Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi ramai-ramai menyeburkan diri ke sawah untuk berebut 500.000 ribu ikan yang disebar, Minggu (12/2).
Tua, muda dan anak-anak, tanpa alas kaki berebut menangkap ikan dengan menggunakan tangan kosong. Tidak boleh menggunakan alat bantu apapun.
Tak peduli basah kuyup, mereka berlarian mengejar dan menangkap ikan tombro dan nila merah, dalam Ngemek Iwak.
Canda tawa terlihat ketika terdapat warga yang terpeleset dan bermandikan air berlumpur.
Dari 500 ribu benih ikan yang disebar tersebut, terdapat ikan berukuran besar yang siap panen.
Ikan berukuran besar ini lalu dibakar atau digoreng, untuk dimakan warga bersama-sama. Perut kenyang dan kerukunan warga tercipta di kegiatan ini.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo mengatakan, kegiatan ini digelar atas aspirasi oleh warga Desa Bayu sendiri.
"Ini asli dari rakyat. Nanti ikan-ikan yang mereka dapat dari Ngemek Iwak ini, bisa dibudidayakan di sawah mereka masing-masing," kata Hary.
Ngemek Iwak ini mendorong warga desa, untuk membudidayakan ikan di sawah melalui mina padi.
Mina (ikan) dan padi, merupakan bentuk usaha tani gabungan (combined farming), yang memanfaatkan genangan air sawah yang tengah ditanami padi sebagai kolam untuk budidaya ikan air tawar.
Di Desa Bayu, telah terdapat kelompok Bayu Pangan Mina Lestari (Pamili). Di desa ini, terdapat 50 hektare sawah yang siap untuk budidaya ikan tawar melalui mina padi.
Selain itu, terdapat 20 hektare sawah yang diproyeksikan untuk menjadi ekowisata.
"Nantinya akan dibangun kafe di tengah sawah, agar bisa menjadi destinasi ekowisata di desa ini," kata Hary.