Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ribuan penarik becak motor (betor) yang menggelar aksi di depan kantor Walikota Medan mengancam tidak akan menggunakan hak politiknya dalam pemilu kepala daerah mendatang jika Walikota Medan, T Dzulmi Eldin tidak menghapuskan angkutan umum berbasis online.
Kata pendemo, pemimpin elite politik hanya menjadikan mereka komoditas sesaat ketika pemilukada.
"Kedepan, jika tuntutan kita ini tidak dipenuhi, maka sebaiknya kita tidak usah ikut memilih dalam pemilukada mendatang. Sebab, memilih pun, tidak ada gunanya," teriak Johan Merdeka, selaku pimpinan aksi Solidaritas Angkutan Transportasi Umum (SATU), Selasa (21/2/2017).
Johan mengatakan, saat pilkada saja mereka diagung-agungkan.
Ketika elite politik itu terpilih sebagai kepala daerah, katanya, maka semua janji itu hilang begitu saja.
"Saya ingatkan kepada teman-teman Abang becak, jangan mau lagi memilih maling secara langsung. Ingat, jangan mau memilih maling secara langsung," teriak Johan.
Guna mengantisipasi adanya kerusuhan, ratusan petugas Satpol PP Kota Medan berseragam lengkap membuat barikade di depan pintu masuk kantor Walikota.
Satpol PP dibantu oleh puluhan personel kepolisian.(Ray/tribun-medan.com)