TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG --- Demi melancarkan aksi kejahatannya berupa aksi perampokan terhadap Kantor Bank BRI di Desa Betung Kecamatan Abab Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang terjadi pada Kamis (23/2/2017) sekitar pukul 02.00, Abi Mansyur alias Mang Di (55) bersama tujuh orang rekannya, telah merencanakan aksi perampokan tersebut seminggu dari sebelum kejadian.
Bahkan, agar tidak ada kendala saat melakukan aksi perampokan tersebut, Mang Di yang tercatat sebagai warga Jalan Pangeran Sido Ing Lautan Lorong Kedukan Bukit II RT 12/3 Kelurahan 35 Ilir Kecamatan Ilir Barat (IB) II Palembang itu bersama rekan-rekannya, juga telah mempersiapkan seluruh peralatan yang diperlukan yakni linggis, pahat, tali dan termasuk juga senjata tajam dan senjata api untuk jaga diri.
Namun, usaha Mang Di beserta tujuh rekannya masing-masing yakni Tamiri alias Ujang (52), Kobri Alam (39) dan Rio Rivaldo (21) serta empat lainnya masih buron yakni Bongkeng, Ditsu alias Bai, Sarifudin dan Manto alias Darto tersebut tidak membuahkan hasil.
Pasalnya, saat melakukan aksinya dengan membuka brankas, di dalam brankas tidak ada uang hanya berisikan dokumen-dokumen.
Sialnya lagi, tak selang berapa lama atau sehari setelah kejadian tersebut, Mang Di beserta tiga rekannya yakni Tamiri alias Ujang, Kobri Alam dan Rio Rivaldo berhasil ditangkap Subdit III/Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel sedangkan, empat orang rekannya yang lain masih menjadi buron.
Ditemui pada gelar tersangka dan barang bukti di Polda Sumsel, Senin (27/2/2017), tersangka Mang Di, mengatakan, sebelum kejadian tersebut atau persisnya seminggu sebelum kejadian, ia dan ketujuh rekannya memang sudah melakukan aksi perencanaan untuk merampok kantor Bank BRI Desa Betung Kecamatan Abab Kabupaten PALI tersebut.
"Kami dari Palembang orang lima sedangkan, sisanya warga PALI semua yakni Ari, Manto dan Kobri yang sudah menunggu di sana. Kami kesana dengan merental mobil Avanza,"jelasnya.
Setibanya di PALI, dikatakan tersangka Mang Di, ia dan keempat rekannya yang dari Palembang yakni Sarifudin, Bongkeng, Bai dan Ujang kemudian menginap di rumah Darto sembari menggambar situasi di kantor Bank BRI Desa Betung Kecamatan Abab Kabupaten PALI.
"Setelah mendapatkan gambaran dan waktu yang tepat, kami langsung melakukan aksi perampokan itu, kami melakukannya sekitar pukul 02.00 dengan menggunakan peralatan seperti linggis dan pahat termasuk senjata tajam dan senpi," terangnya.
Saat melakukan aksi perampokan tersebut, dikatakan tersangka Mang Di, ia dan ketujuh rekannya saling berbagi tugas seperti ada yang masuk ke dalam, menjaga dan mengawasi situasi di luar dan bersiap-siap membawa mobil.
"Waktu itu di kantor Bank BRI itu ada orang tujuh termasuk satu perempuan. Mereka semua kami ancam dan kemudian dikat di dalam satu ruangan," ungkapnya.
Masih dikatakan tersangka Mang Di, saat menjalankan aksi tersebut, ia bersama ketujuh rekannya tidak mendapatkan hasil. Pasalnya, brankas yang hendak diambil ternyata tidak ada isi alias kosong.
"Karena tidak ada uang, jadi kami mengambil barang-barang korban seperti berupa laptop dan ponsel," tuturnya.
Dikatakan tersangka Mang Di, aksi perampokan ini merupakan ide dari rekannya, Sarifudin dan Darto.
"Idenya dari Sarifudin dan Darto karena dia awalnya yang menghubungi kami. Dan Senpi waktu itu yang membawa Sarifudin," katanya.
Sementara itu, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto yang langsung melakukan gelar perkara dan barang bukti tersebut, mengatakan, para tersangka merupakan para pelaku perampokan terhadap kantor Bank BRI di PALI yang telah sengaja direncanakan dari Palembang.
"Untuk pelakunya ada delapan orang namun baru empat ini yang berhasil kita amankan sedangkan, empat lainnya masih dalam pengejaran. Modusnya, mereka sengaja membongkar brankas yang ada tapi isinya bukan uang hanya dokumen biasa," jelasnya.
Dikatakan Kapolda, perlu digaris bawahi, jika perilaku kriminalitas yang terjadi kali ini ada keterkaitannya dengan para pengguna narkoba.
"Dua dari empat tersangka ini, yakni Rio dan Kobri merupakan pengguna narkoba karena itu mereka pun mau menghalalkan segala cara untuk mendapatkan narkoba," terangnya.
Masih dikatakan Kapolda, untuk mengantisipasi kembali terjadinya aksi pembongkaran ATM dan lainnya yang sudah sering terjadi, pihaknya juga telah memerintahkan satuan Pam Obvit untuk melakukan pengamanan di tempat-tempat objek vital termasuk Bank dan ATM.
"Kita juga sudah berkerja sama dengan pihak Bank meminta agar memasang kamera CCTV dan juga menempatkan Satpam," ungkapnya.
Wakil Pimpinan Bank BRI Kantor Wilayah Sumsel, Sunar Hartono yang juga ikut di Polda Sumsel, mengatakan, pihaknya sudah melakukan standar pengamanan seperti menempatkan Satpam dan memasang kamera CCTV di setiap Bank maupun ATM yang ada di pelosok.
"Kita juga sudah koordinasi dengan Polisi termasuk juga akan menambah petugas yang ada di pelosok juga," jelasnya.
Sedangkan saat disinggung terkait banyaknya kejadian pencurian uang lewat ATM tanpa merusak mesin yang terjadi akhir-akhir ini, Sunar, mengatakan, jika saat ini pihaknya juga telah mengantisipasi hal tersebut dengan mengupdate seluruh mesin ATM yang ada.
"Di Sumsel, ada sekitar 500 ATM dan semua sudah diupdate sehingga kalau ada aksi pencurian seperti itu, akan langsung terdebet dan tau," terangnya. (Sugih Mulyono)