Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Seratusan personel Polres Kampar, Riau, diterjunkan ke beberapa wilayah rawan banjir menyusul tingginya permukaan air di PLTA Koto Panjang.
Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata mengkonfirmasi, seratusan personel yang dikerahkan dilengkapi perahu karet dan kano sebanyak lima unit.
"Selain itu kita juga membawa beberapa kabutuhan pokok untuk didistribusikan pada warga," ujar Edy Sumardi Priadinata kepada Tribun Pekanbaru, Sabtu (4/3/2017).
Personel medis pun ikut dalam tim yang rencananya akan menyisir wilayah seperti di daerah XIII Koto Kampar.
"Kita melakukan antisipasi mengingat curah hujan yang tinggi yang menyebabkan permukaan air di PLTA Koto Panjang terus meninggi," ujar Edy.
PLTA Koto Panjang sudah dua kali membuka pintu air untuk antisipasi debat air yang masuk. Pembukaan ini untuk meminimalisir banjir yang terjadi di Pangkalan, Sumatera Barat.
Hari ini PLTA kembali membuka pintu air pada pukul 09.00 WIB tadi pagi.
Data dari BPBD Kampar pembukaan pintu air PLTA Koto Panjang sedikit banyak akan berpangruh pada beberapa wilayah yang dekat dengan bantaran Sungai Kampar.
Perkiraan pembukaan tersebut akan menambah ketingian air 60 sampai 110 sentimeter.
Hujan di wilayah hulu memang menjadi salah satu PLTA harus melakukan antisipasi debet air yang terbendung.
Penjaga PLTA Koto Panjang membuka pintu air kemarin pukul 14.00 WIB, guna membantu penurunan debet air yang menggenangi wilayah Pangkalan, Sumbar.
Arus air yang melewati aliran Muara Mahat (Pangkalan) melewati Sungai Kampar sedikit banyak membantu mengurangi genangan di Pangkalan.
Kondisi tersebut menyebabkan beberapa wilayah di Kampar tergenang seperti Kampar Utara, Air Tiris, Tambang, Buluh Cina, wilayah yang berdekatan dengan bantaran sungai.
Sedangkan dua wilayah Kampar yang terdampak langsung akibat banjir Pangkalan, Sumbar, yakni Desa Balung, Kecamatan XIII Koto Kampar.