Eskavator sempat berhenti, namun mobil Fortuner bertolak menuju Desa Warembungan.
Usai ditegur, operator eskavator kembali melakukan aktivitasnya.
Meski kembali menegur, namun tak digubris.
Sore harinya saat di perjalanan pulang, disitulah rombongan diadang mobil Nissan Terano berisikan pria berpedang mirip samurai.
"Kami sudah laporkan sudah ditindaklanjuti kepolisian," katanya.
Kepala Polsek Tomohon Utara, AKP Bartolomeus Dambe mengungkapkan, dari penyelidikan kepolisian, aksi pengadangan tersebut merupakan buntut dari rentetan kejadian sebelumnya.
Sebelum aksi pengadangan sepekan sebelumnya terjadi pembakaran pondok di perkebunan tersebut.
"Latar belakang sebenarnya adanya sengketa tanah antardua kelompok," kata dia.
Di lahan itu ada Hak Pengelola Terbatas dan ada juga tanah pasini (milik pribadi).
Sekelompok warga Tinoor menggarap lahan pertanian yang ditumbuhi cengkih, rica, dan jagung.
Sengketa itu pun merembet.
Puncaknya terjadi pembakaran pondok milik pria berinisial seorang warga Warembungan.
Rentetan berlanjut ke pengadangan sekelompok warga Tinoor, meski begitu kasus ini bukan tawuran antarkampung.
"Tidak ada permasalahn antara warga Tinoor dan Warembungan, murni permasalahan antara oknum BS dengan warga Tinoor yang memiliki surat garap," kata Kapolsek.