Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Berstatus sebagai obyek vital strategis nasional, Bendungan Ir H Juanda atau Bendungan Jatiluhur bakal bebas dari keramba jaring apung.
Beberapa bulan lalu, tepatnya Minggu (25/12/2016), personel Densus 88 Antiteror Polri melumpuhkan empat terduga teroris, dua di antaranya tewas, di rumah keramba jaring apung dan menyaru peternak.
Mengaca hal tersebut, Kepala Operasi Penertiban Kolam Ternak Ikan Keramba Jaring Apung Letkol Ari Maulana memastikan dalam waktu dekat akan membersihkan keramba jaring apung di Bendungan Jatiluhur.
"Kami tidak ingin hal serupa seperti terduga teroris terjadi lagi," ungkap Letkol Ari yang juga Dandim 0619 saat silaturahmi dengan sejumlah wartawan di Hotel Grand Permata, Kamis (9/3/2017).
Kodim 0619 dalam dua tahun terakhir sudah menertibkan keramba jaring apung di seluruh perairan di Bendungan Jatiluhur karena kualitas air bendungan buruk akibat pakan ikan.
"Tahun ini, penertiban keramba jaring apung difokuskan karena alasan keamanan. Seperti kita ketahui Densus 88 kemarin menangkap terduga teroris di Bendungan Ir H Juanda," jelas Ari.
Dikatakan Ari, penangkapan terduga teroris di Bendungan Jatiluhur pukulan telak bagi aparat keamanan di Indonesia. Karena bendungan ini masuk obyek vital.
Ia tak menyangkal kualitas air di Bendungan Jatiluhur menurun karena tercampur pakan ikan. Apalagi, enam turbin penghasil listrik ikut rusak karena zat kimia di pakan ternak tersebut.
Ari menjawab saat ditanya apakah keramba jaring apung di Bendungan Cirata dan Saguling juga akan ditertibkan, karena selama ini hanya berlaku di Bendungan Jatiluhur saja.
"Untuk Cirata yang masuk wilayah Purwakarta juga tentu saja akan ditertibkan," kata Ari.
Pihaknya tengah berupaya persuasif kepada peternak ikan keramba jaring apung soal rencana penertiban yang dimulai April nanti.
"Target penertiban tahun ini 11 ribu keramba jaring apung bisa ditertibkan dengan target zero keramba jaring apung," ia menegaskan.