TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Empat orang anggota kawanan perampok menyatroni rumah petani jeruk di Desa Ngasem Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang.
Mereka berhasil membawa emas perhiasan terdiri cincin, gelang, anting total seberat sekitar 30 gram dan uang total mencapai Rp 8,7 juta.
Menurut anak tertua pemilik rumah, Wiwik Rokani, aksi kawanan perampok tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Saat itu, adiknya bernama Slamet B (35) belum tidur.
Tiba-tiba melihat ada orang masuk dari jendela rumahnya yang tidak dikunci.
Spontan, Slamet meneriaki orang tersebut namun tiba-tiba empat orang langsung menyusul masuk ke dalam rumah.
"Adik saya langsung ditodong pistol dan sajam berupa parang untuk diam. Salah satu pelaku langsung mengikat adik saya dan melakban mulutnya," kata Wiwik Rokani di rumahnya, Kamis (16/3/2017).
Selanjutnya kawanan perampok itupun, menurut Wiwik, juga mengikat isteri Slamet, Lailatul, dengan tali dan melakban mulut serta mata.
Kawanan perampok setelah melumpuhkan Slamet dan isterinya langsung mengobrak abrik isi almari di rumah tersebut.
Mereka mendapatkan sejumlah perhiasan milik korban dan uang sebesar Rp 4 juta.
Rupanya hasil tersebut belum membuat kawanan perampok tersebut puas. Mereka pun membawa Lailatul dijadikan sandera datang ke rumah mertuanya, H Romli (68) yang berhimpitan dengan rumahnya.
Dengan todongan pistol, Lailatul diminta membangunkan mertuanya yang ada di kamar rumah bersama isteri, Trinurminah (65) dengan mengetuk pintu.
H Romli dan isteri terbangun dan melihat dari jendela kalau Lailatul bersama salah satu kawanan perampok dengan todongan pistol.
Tidak ingin terjadi apa-apa pada Lailatul, H Romli membuka pintu kamarnya.
Langsung saja empat orang perampok masuk dan mengikat H Romli bersama isteri dengan tali. Selanjutnya kawanan rampok itu mengobrak abrik isi almari H Romli di kamar. Dan mereka kembali mendapatkan sejumlah perhiasan emas dan uang Rp 4,7 juta.