"Salah satu pelaku sempat bertanya dimana uang hasil panen jeruk Rp 400 juta dari ayah saya. Dan dijawab uang itu ada di ATM, ayah saya mempersilahkan ATM diambil dan nomor pin akan diberikan. Tapi mereka tidak ambil ATM itu karena rupanya tahu kalau uang yang bisa ditarik maksimal hanya Rp 5 juta," ucap Wiwik.
Setelah itu, ungkap Wiwik, salah satu pelaku meminta maaf telah melakukan perampokan tersebut sebelum meninggalkan rumah dengan membawa uang dan sejumlah perhiasan.
Mereka mempersilahkan pemilik rumah melepas ikatan dan lakban sendiri. Setelah itu mereka langsung pergi keluar rumah dengan memanjat pagar menggunakan tangga, yang sebelumnya juga digunakan untuk masuk ke rumah tersebut.
"Ayah dan ibu saya setelah berhasil melepas ikatan langsung pergi ke rumah saya dan menceritakan apa yang terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Saat itu juga, kami melaporkan kejadian itu ke petugas Kepolisian," tandas Wiwik.
Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung membenarkan terjadinya aksi perampokan tersebut. Dan saat ini kasus itu masih dalam penyelidikan.
"Mudah-mudahan saja kasus tersebut bisa segera diungkap dan ditangkap para pelakunya," tutur Yade Setiawan Ujung. (Ahmad Amru Muiz)