Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rival Almanaf
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Petani Desa Wonokerto, Kecamatan Karangtengah, Demak harus rela menganggur karena lahan persawahan terendam air, Jumat (17/3/2017).
Hal itu membuat petani tidak bisa menanam bibit padi.
Salah satu petani, Suwarno menjelaskan dia merugi lantaran harus menyewa lahan dengan percuma.
"Tetap harus bayar, nggak mau tahu meski tergenang. Padahal saya nyewa Rp 200 ribu per 150 meter persegi untuk satu tahun," jelasnya.
Menurutnya sudah dua musim tanam lahannya terus tergenang. Dari tahun 2016 hingga saat ini belum ada penanganan.
"Beruntung saya juga ternak kambing, jadi meski nggak bisa nyawah masih ada penghasilan lain," tambahnya.
Baca: Gamawan Mengaku Dapat Pinjaman Uang Rp 1,5 Miliar dari Adiknya untuk Beli Tanah di Bogor
Ia pun saat ini hanya fokus menggembala puluhan kambingnya.
Pria 59 tahun itu beranggapan ratusan hektare sawah terendam karena saluran pembuangan yang menuju sungai di Wonokerto tersumbat sedimentasi.
"Air pembuangan dari persawahan itu nggak bisa keluar ke Sungai Wonokerto yang langsung bermuara ke laut. Padahal curah hujan tinggi jadi hanya mandek di sini saja airnya," kata dia.