TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pasca kematian Yuniati (24) di rumah kos Jalan Kutat Lestari No 2G, Sanur, Denpasar, Bali, kepolisian mulai memburu pelaku.
Kepolisian makin yakin jika korban tewas karena dibunuh.
Hal ini berdasarkan hasil autopsi yang menyebutkan korban tewas kehabisan napas karena dada korban ditekan atau ditindih si pelaku.
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Aris Purwanto makin yakin jika korban tewas karena dibunuh.
"Kami menduga dibunuh, namun kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi," katanya ditemui di Mapolsek Denpasar Selatan, Selasa (21/3/2017).
Terkait indikator korban dibunuh juga diketahui dari hasil autopsi yang sudah diterima kepolisian dari rumah sakit.
Diduga pada bagian dada korban ditekan si pelaku sehingga menyebabkan henti napas tersebut.
"Hasil autopsi sudah ada. Tapi belum keluar secara resminya. Kalau korban meninggal karena kehabisan napas. Sepertinya dada korban ditekan hingga kehabisan napas," urainya.
Si pelaku yang melakukan aksi inilah yang saat ini masih dikejar oleh kepolisian.
Sejumlah saksi juga sudah dilakukan pemeriksaan intensif termasuk orang dekat korban.
"Semua masih dalam pemeriksaan," ujarnya.
Indikator lain yang menguatkan jika Yuniati yang asal Desa Tirtoyudo, Malang, Jawa Timur ini dibunuh juga adanya luka-luka lebam yang ditemukan pada tubuh korban.
Luka lebam pada tubuh korban akibat benda tumpul yang bersarang pada dadanya.
"Ada luka lebam akibat benda tumpul," tegasnya.