Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Puluhan massa yang tergabung dalam Forum Satu Bumi menggelar aksi solidaritas di taman Samarendah, bagi petani Kendeng, Jawa Tengah, yang melakukan aksi pasung semen sejak tanggal 13 Maret silam karena menolak berdirinya pabrik semen.
Tak hanya melakukan orasi tentang penolakan berdirinya pabrik semen, terdapat lima peserta aksi yang memasung kakinya dengan semen, sama seperti petani Kendeng.
"Aksi juga di rangkai dengan hari air yang jatuh pada 22 maret (kemarin), dan aksi ini merupakan solidaritas untuk petani Kendeng, yang telah 9 hari melakukan aksi penolakan pabrik semen," kata narahubung aksi, Mareta Sari, Kamis (23/3/2017).
Lanjut dia menjelaskan, kondisi yang terjadi di Kendeng, kurang lebih sama kondisi di Kaltim, di daerah Berau, pemerintah dengan perusahaan semen terus berusaha untuk dapat membangun pabrik semen, yang lokasinya dekat dengan lokasi pariwisata.
"Isu karst ini sudah terdengar sejak 2000an, dan di Kaltim rencana penghancuran di kawasan bentang alam Karst, dengan mengeluarkan 16 izin pertambangan batu gamping, serta 1 izin pembangunan pabrik semen, dan ancaman pembukaan lahan untuk perkebunan sawit, tak bisa dibiarkan, dan kita menilai industri ini mematikan," ungkapnya.
"Hingga saat ini di Kutim maupun Berau memang belum ada operasi, namun pihak perusahaan terus melakukan negosiasi dengan memberika informasi tentang "kebaikan" semen kepada warga di sana," tambahnya.
Dan, aksi solidaritas tersebut tidak hanya dilakukan di Samarinda saja, namun terdapat 10 daerah lainnya, dan aksi juga dilakukan di Bangkok, Thailand. (*)