Laporan Reporter Tribun Lampung Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Suasana duka masih terlihat di rumah yang terletak di Jalan Sadar, Kelurahan Korpri Raya, Kecamatan Sukarame, Selasa (28/3/2017).
Tarup masih berdiri di halaman rumah. Di bawah tarup, kursi plastik bertumpuk.
Di dalam rumah, beberapa orang tampak sibuk memasukkan nasi ke dalam kotak. Hari itu adalah hari ketujuh Hendra Kurniawan meninggalkan dunia.
Hendra adalah buruh terminal peti kemas Pelabuhan Panjang, yang tewas ditikam Rama. “Kami sekeluarga sudah ikhlas dengan kepergian Hendra,” ujar Trimurti, ibunda Hendra.
Namun, Trimurti tetap tak habis pikir dengan cara kematian Hendra yang tragis. Bagi dia, Hendra tak layak mengakhiri hidup dengan cara kejam seperti itu.
“Hendra itu anaknya baik. Tidak pernah macam-macam. Makanya, saya sampai sekarang tidak percaya dia meninggal dunia dibunuh orang,” jelas Trimurti.
Hendak Berlibur
Namun, kata dia, Hendra tidak pernah hendak merebut Nova dari tangan Rama.
“Kami, pihak keluarga, jujur saja tidak percaya ini karena perempuan. Kami minta motif pembunuhan ini diungkap sejelas-jelasnya karena pihak keluarga masih bertanya-tanya apa motif sebenarnya,” ujar Indra.
Menurut Indra, Rama sempat mencari Hendra di tempat kerjanya beberapa hari sebelum kejadian. Saat itu, Hendra sedang tidak bertugas.
Hendra lalu mendapat telepon dari orang tak dikenal yang mengejeknya.
Orang terebut diduga adalah Rama.
Hendra tidak tahu alasan Rama mencari-cari dirinya.