TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Khawatir makin membesar dan bisa mengancam keselamatan warga, tiga sarang lebah besar atau tawon gung (Apis Dorsata) dipindahkan dari permukiman padat penduduk di Lingkungan Sendangwaru, tepatnya di Jalan Merpati, Kelurahan Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (4/4/2017) siang.
Sarang lebah pertama yang didatangi regu SAR Bumi Serasi dan regu pemadam kebakaran berada di atap rumah milik Gufron (42), warga Jalan Merpati III RT 2 RW I.
Ukurannya kira-kira tiga kali galon air minum dan menggantung di bawah segitiga kuda-kuda atap rumah menyamping.
"Posisinya memang di bawah genteng di luar bangunan rumah, sehingga kami khawatir ada warga yang tersengat. Apalagi di sini padat penduduknya, ada anak-anak," ungkap Gufron.
Ia sengaja mengontak regu pemadam kebakaran dan SAR Bumi Serasi untuk mengambil sarang tawon gung tersebut lantaran dirinya tidak punya alat yang memadai dan khawatir disengat.
Setelah petugas datang, proses evakuasi sarang lebah pun segera dilakukan.
Caranya adalah dengan merusak sarang kemudian dimasukkan ke karung plastik.
Selama proses perusakan sarang lebah, petugas menyemprotkan air yang telah dicampur larutan deterjen.
Cara ini dinilai bisa melindungi petugas yang naik dan mendekat ke sarang lebah.
Hanya beberapa menit, sarang lebah berukuran besar ini sudah lenyap.
Namun Gufron tetap khawatir lantaran beberapa lebah masih terlihat di dekat rumahnya.
Ia berencana mengosongkan rumahnya untuk semalam.
"Lebahnya masih terlihat ya? Nanti malam saya bersama anak istri mau menginap saja di tempat saudara," ucapnya.
Setelah berhasil mengambil sarang tawon di rumah Gufron, petugas beralih ke rumah kontrakan yang dihuni Wuragil Wahyu Sewelas (38) di Jalan Merpati V RT 7 RW I, kemudian juga ke dalam dapur rumah milik Teguh (49) warga Jalan Merpati V RT 2 RW I.