TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Setelah menjalani perawatan sekitar enam hari di Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSUD) Tabanan, Yudha Setya Wardana (15) akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (6/4/2017) setelah menjalani operasi pada kepalanya.
Direktur BRSUD Tabanan dr Nyoman Susila mengatakan, selama perawatan Yudha ditangani oleh satu orang dokter bedah saraf beserta tim, dokter anestesi dan terapi intensif sebanyak 3 orang beserta tim.
Dari hasil pengamatan medis, Yudha mengalami cedera kepala dengan pendarahan pada otak dan sudah bisa diatasi dengan tindakan operasi.
Selain itu, remaja asal Dusun Tajung, Desa Sumerejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Yogyakarta itu juga mengalami cedera pada paru-paru.
Awalnya cedera itu tidak menimbulkan gejala, dan sudah dirontgen.
Namun, hari ketiga mulai muncul, dan telah dilakukan tindakan medis.
Bahkan Rabu (5/4/2017) malam kondisi korban sempat memburuk, tapi masih bisa diatasi.
Tapi, keesokan harinya kondisi pasien kembali memburuk dan tidak bisa tertolong lagi.
"Keluarga sudah disiapkan untuk menghadapi hal terburuk sebelum pasien kembali drop Kamis sore," jelas dr Susila.
Selain kondisi itu, dr Susila menambahkan, pasien juga mengalami cedera lain yang dan tidak berbahaya, yakni patah tulang pipi dan luka lecet di banyak tempat.
"Jenazah sudah tadi malam (6/4/2017) dibawa sekitar pukul 21.30 Wita kembali ke Jawa, dan pihak keluarga juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Tabanan yang sempat memberikan bantuan dana, masyarakat Tabanan dan BRSUD Tabanan atas pelayanan yang terbaik bagi putra mereka," paparnya.
Yudha Setya Wardana yang melakukan perjalanan wisata bersama rekan-rekan sekolah dan guru dari MTS Negeri II Sleman Yogyakarta sempat terpisah dan hilang dari rombongan studi tour usai melaksanakan salat Jumat di Masjid Masjid Al Hidayah Candikuning, Baturiti.
Diketahui Yudha juga ikut salat bersama-sama.
Tapi, setelah masuk dalam bus dan berencana melanjutkan makan siang di rumah makan Saras untuk selanjutnya akan ke pusat oleh-oleh Joger, Yudha tidak ada setelah dicek.
Rombongan sempat kembali ke Masjid Al Hidayah dan melakukan pencarian hingga pukul 17.00 Wita, tapi tidak ditemukan.
Sabtu (1/4/2017) sekitar pukul 10.00 Wita, Yudha ditemukan oleh tujuh orang warga yang sedang mencari anggur di tengah hutan dekat dengan Kuburan Keramat di atas bukit Kebun Raya Eka Karya Bali.
Saat itu seluruh Babinsa, masyarakat mencari sampai ke atas bukit tersebut.
Yudha akhirnya dievakuasi menggunakan tandu darurat oleh Babinsa dan masyarakat hingga tiba dibawah sekitar pukul 15.00 Wita.
Kepala Sekolah MTS Negeri II Sleman Yogyakarta Haldlirin (40) mengatakan, peristiwa ini tidak disangka bagi seluruh guru dan pihak keluarga.
Karena sebelum melaksanakan salat Jumat di masjid, belum sempat berlibur ke Kebun Raya Eka Karya Bali, dan memang tidak ada rencana berlibur kesana.
Hanya tujuannya salat Jumat dan memanfaatkan waktu selama 30 menit berlibur di DTW Ulun Danu Beratan.