News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Sadis di Medan

Orangtua dan Kakaknya Tewas Digorok, Balita Ini Selamat Lalu Ucapkan Hal Mengejutkan

Penulis: Array Anarcho
Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kinara, balita usia dua tahun ini satu-satunya korban selamat pembunuhan tapi wajahnya lebam. Kedua orangtuanya, kedua kakaknya, dan satu neneknya tewas dibunuh di rumahnya di Jalan Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Minggu (9/4/2017). TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kinara, balita usia dua tahun anak pasangan Harianto dan Yanti lolos dari upaya pembunuhan.

Sementara, dua kakaknya Gilang dan Naya tewas digorok para pelaku yang belum diketahui identitasnya.

Warga menemukan Kinara di kolong tempat tidur di kamar utama dalam kondisi kritis dan penuh dengan luka.

"Saya tidak bisa jelaskan secara detail. Yang pasti, Kinara selamat, namun wajahnya lebam-lebam," ungkap Budiono, Kepala Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Minggu kemarin.

Budiono mengatakan, saat ini Kinara dibawa ke RS Mitra Medika.

Saat menjalani perawatan di rumah sakit, balita mungil itu sempat mengungkapkan orang yang terakhir kali berkunjung ke kediaman ayah ibunya pada Sabtu (8/4/2017) malam.

Ucapan kirana menjurus kepada teman dekat orangtuanya.

Namun, bocah tersebut tidak begitu mengingat identitas tamu yang ada.

“Teman ayah ada datang ke rumah malam-malam,” cetusnya kepada keluarga dan perawat Rumah Sakit Mitra Medika, Jalan Yos Sudarso Medan, Sumatera Utara, Minggu (9/4/2017).

Warga pun melakukan penjagaan di rumah sakit guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Sudah ada beberapa warga yang di rumah sakit menjaga Kinara. Kami tidak mau lagi kecolongan," kata Budiono sembari mengisap sebatang rokok.

Selain membunuh Harianto (Rianto) dan Yanti, pelaku juga membantai Marni, mertua dari Rianto. Dikabarkan, kelima korban tewas karena digorok.

Pembunuhan di Medan (metro24.co)

Kasi Intel Brimob Polda Sumut Kompol Kristian Sianturi mengatakan, peristiwa tersebut diketahui pada Minggu pagi.

"Lima orang tewas yakni suami, istri, mertua perempuan, dua anak. Sementara, satu anak selamat dan masih dirawat di rumah sakit," kata Kristian.

Polisi yang mendapatkan informasi dari warga kemudian langsung menuju ke lokasi.

"Ada barang yang hilang (di lokasi) yaitu sepeda motor," kata Kristian.

Keluarga Riyanto (40) sempat menerima tamu sebelum ditemukan meninggal dunia bersama istri, anak dan mertuanya, di dalam rumah, di Jalan Kayu Putih, Gang Benteng, Mabar, Medan Deli.

Yanto (54) tetangga Riyanto menceritakan, berdasarkan pengakuan Sahria alias Isa kepada warga, Riyanto sempat menerima tamu pada Sabtu (8/4/2017) sekitar pukul 23.30 WIB.

"Ibu Isa melihat ada satu tamu datang dengan berjalan kaki. Tapi, Ibu Isa tidak lihat wajah tamunya karena enggak curiga. Mereka sering terima tamu hingga larut malam," kata Yanto.

Yanto menambahkan, ketika menerima tamu sempat terdengar pembicaraan antara Riyanto dengan tamunya. Tapi, pada pukul 00.30 WIB sempat terdengar suara sepeda motor.

"Ibu Isa sempat mendengar Riyanto bilang kok enggak telepon kau. Tapi, pada pukul 00.30 WIB saksi mendengar suara sepeda motor matic ngebut di depan rumahnya," ujarnya.

Susi, bibi dari Yanti (korban tewas) mengatakan sepeda motor matic ada yang hilang dibawa kabur pelaku dari kediaman Harianto.

"Kemanakan saya ini punya motor Honda Vario warna putih. Menurut informasi, motor punya kemanakan saya dibawa kabur sama pelaku," kata Susi terisak-isak di lokasi kejadian.

Susi mengatakan, lemari di kamar korban sempat diacak-acak. Namun, katanya, harta benda berupa emas tidak ada yang dibawa kabur.

"Gelang emas dan beberapa perhiasan masih utuh. Hanya sepeda motornya saja yang dibawa kabur pelaku," ungkap Susi.

Pelaku Diduga Datang Tengah Malam
Budiono, Kepala Lingkungan XI, Kelurahan Mabar mengatakan sebelum peristiwa terjadi ada dua orang pria datang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio saat tengah malam.

Kedua pria inilah yang diduga kuat merupakan pelaku pembunuhan.

Petugas kepolisian mengangkat jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Kelurahan Mabar, Medan, Sumatera Utara, Minggu (9/4/2017). Polisi masih menyelidiki motif pembunuhan lima orang yang merupakan satu keluarga, dan satu orang balita kritis.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi)

Dari keterangan beberapa warga, ada indikasi pembunuhan ini terkait paut masalah pekerjaan. Selama ini, korban bekerja sebagai kepala gudang (mandor) di kawasan Metal.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting menceritakan pada Sabtu malam terlihat seorang pria bertamu ke rumah Riyanto.

Namun, saksi bernama Serimpi tak kenal siapa pria tersebut.

"Saksi tidak melihat dengan jelas siapa tamu pria tersebut," ujar Kombes Rina.

Sedangkan saksi lainnya, Isa, mengaku sempat mendengar Riyanto mengatakan "kok enggak nelpon kau" kepada pria yang datang bertamu tersebut.

"Sekira pukul 00.30 WIB saksi mendengar suara sepeda motor matik ngebut di depan rumahnya. Dan anak saksi melihat keluar namun pria tersebut telah pergi," kata Kombes Rina.

Tetangga Kaget
Serimpi (40) saksi yang menemukan jenazah satu keluarga di Jalan Kayu Putih, Gang Benteng, Mabar, Medan Deli masih diperiksa polisi.

Awalnya perempuan itu ingin mengingatkan Riyanto (40) matikan lampu depan saat hari sudah mulai terang.

Suasana tempak kejadian perkara pembunuhan satu keluarga di Kelurahan Mabar, Medan, Sumatera Utara, Minggu (9/4/2017). Polisi masih menyelidiki motif pembunuhan lima orang yang merupakan satu keluarga, dan satu orang balita kritis.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi)

"Sekitar pukul 08.30 WIB Nek Serimpi melintas di depan rumah mereka (Riyanto) untuk bilangkan agar lampu teras dimatikan. Apalagi pintu depan terbuka.

Namun kaget banyak bercak darah," ujar Yanto (54) warga sekitar.

Jenazah kelima penghuni rumah ditemukan pada lokasi yang berbeda-beda. Jenazah Riyanto ditemukan di pintu dapur dengan luka pada bagian leher.

"Sedangkan jenazah Sri Ariyanti, bersama dua anaknya Naya dan Gilang ditemukan di tempat tidur. Mereka juga luka pada bagian leher dan tubuh. Dan ibu mertuanya ditemukan di pintu kamar," kata Yanto.

Yanto menceritakan, saat Serimpi memanggil Riyanto dan keluarga, tidak ada sahutan atau balasan.

Setelah itu, Serimpi ke arah samping rumah dan lihat pintu samping terbuka.

"Ketika mau masuk, saksi langsung terkejut lihat lantai rumah sudah banyak darah. Dan langsung memanggil-manggil warga sekitar," ujarnya. (Tribun Medan/ray/tio/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini