News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Reaksi Zakir Naik Menanggapi Pria Myanmar Mengaku Murtad

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr Zakir Naik dan Walikota Makassaf Danny Pomanto di Rujab Wali Kota Makassar di Jl Penghibur, Makassar, Minggu (9/4/2017) malam. TRIBUN TIMUR/FAHRIZAL SYAM

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Ulama India Dr Zakir Naik berceramah tentang Alquran dan pengetahuan ilmiah di Baruga AP Pettarani, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (10/4/2017).

Ribuan orang memenuhi gedung, tapi tak sedikit pengunjung yang terpaksa harus menyaksikan acara Naik dari layar lebar yang dibentangkan di luar gedung.

Usai memberikan ceramah Naik membuka sesi tanya jawab kepada peserta. Ia mengutamakan peserta non-Muslim yang ingin bertanya kepadanya.

Seorang peserta asal Myanmar maju dan bertanya kepada Naik. Pria yang tak diketahui namanya tersebut mengakui murtad dan telah meninggalkan Islam.

Sementara ia bertanya Naik mendebatnya karena memutuskan meninggalkan Islam. Naik menyebut pria tersebut sangat memalukan karena mengungkapkan dirinya murtad.

"Di India kaum Muslim monirotas, tapi sangat memalukan jika bertanya di depan mik lalu mengatakan saya murtad. Toleransi jenis apa ini seorang dengan berani mengatakan saya murtad?" sindir Naik.

Naik mengatakan pria yang menyebut dirinya sedang mempelajari politik tersebut sangatlah memalukan.

"Sama seperti ketika anak Anda meminta izin menggunakan narkoba, atau seseorang ingin lompat dari atas gedung. Apakah ketika engkau terpelajar akan membiarkan dia lompat atau pakai narkoba, sementara engkau tahu dia akan mati. Ini sangat memalukan," Naik menegaskan. 

Tak Boleh Direkam

Saat berceramah Naik menjadi objek sorotan kamera wartawan dan pengunjung yang mendengarkan ceramahnya.

Tapi tak semua orang seenaknya merekam ceramah Naik, apalagi dengan menggunakan telepon seluler. Mengapa demikian ketatnya?

Berdasarkan cerita Ippho Santosa, orang yang menemani Naik di Indonesia, pendakwah satu ini dikenal sangat rinci soal penampilannya terutama pengeras suara dan sorot kamera.

Naik tak segan mendatangi ruang rekaman untuk memastikan semuanya berjalan sesuai keinginannya.

Ippho mencotohkan saat putra Naik, Farid Naik, membawakan ceramah pembuka, Naik memantau penampilan putranya itu dari ruang rekaman hampir setengah jam.

“Di ruang kamera saya turut menemani Dr #ZakirNaik membantu terjemah. Ada 10 kamera yang menyorot, satu per satu ia arahkan. Dengan pelan, dengan detail,” tulis Ippho dalam akun Twitternya.

Humas Zakir Naik Visit Indonesia 2017, Budhi Setiawan, menguatkan penuturan Ippho. Naik sangat memahami dan memperhatikan hal-hal teknis, mulai dari pengeras suara hingga tata panggung.

Jika dirasakan kurang, ia turun tangan dan meminta tim teknisi untuk memperbaiki pengeras suara.

“Zakir Naik memang sangat detail dan perfect jika sudah melakukan pelayanan kepada umat. Ia tidak ingin main-main. Ia ingin orang yang bekerjasama dengannya harus orang yang profesional,” ungkap Budhi.

Di Yogyakarta, Budhi mencontohkan, Naik berhenti bicara karena ada kesalahan teknis atau suaranya menimbulkan feedback. Ia Ia menegur panitia berkali-kali.

Hal ini bisa saja jadi masalah sebab orang harus mendengar baik-baik agar memahami bahasa Inggris dengan dialek Indianya.

Pengetahuan Naik soal kamera memang tak boleh disepelekan. Dia adalah pendiri sekaligus Presiden Peace TV di Mumbai, India.

Peace TV adalah satu jaringan televisi satelit berbasis Islam yang disiarkan secara global 24/7 dari Dubai, Uni Emirat Arab.

Sekitar 75 persen program Peace TV disiarkan dalam bahasa Inggris, sisanya adalah dalam bahasa Urdu dan bahasa Hindi. Semuanya dilansir secara gratis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini