Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Andi Matalata alias Andi Lala, tersangka pembunuh Riyanto dan empat keluarganya menggunakan mobil rental milik Ucok Gondrong saat melakukan pembantaian.
Mobil itu jenis Toyota Avanza disewa dengan tarif Rp 300.000 dengan dalih akan ke Parapat. Namun Andi Lala lebih cepat memulangkan kendaraan tersebut dengan dalih tidak jadi ke Parapat.
"Pada saat rental mobil yang berikan kunci istri Ucok. Alasan Andi Lala mau jalan-jalan ke Parapat. Namun, Minggu (9/4/2017) sekitar pukul 08.00 WIB Andi Lala pulangkan mobil," kata Yanti, salah satu anggota keluarga Ucok Gondrong.
Dia menceritakan, Andi Lala berdalih mengembalikan mobil lebih cepat karena batal ke Parapat, akibat orangtuanya sakit.
Andi Lala memberikan Rp 150 ribu atau setengah dari harga kesepakatan Rp 300 ribu, lantaran tidak penuh seharian sewa mobil di kediaman Ucok di Gang Masjid-II, Sekip, Lubukpakam, Deliserdang.
Sebelumnya, pada Sabtu (8/4) siang Andi Lala datang ke rumah Ucok Gondrong untuk rental mobil. Tapi, mobil diambil pada Sabtu malam, sekitar pukul 19.00 WIB.
"Mana ada yang menduga mobil itu digunakan untuk melakukan pembunuhan keji. Sebenarnya enggak salah adik saya, namanya kenal, orang mau rental," ujarnya.
Berdasarkan pengamatan Tribun Medan/www.tribun-medan.com, ada dua mobil yang terparkir di samping rumah Ucok Gondrong. Seperti mobil Toyota Avanza hitam dan silver.
Tidak hanya itu, juga terparkir beberapa unit sepeda motor. Namun, rumah Ucok Gondrong dalam keadaan kosong. Artinya, tidak ada satu pun orang di dalam rumah.
"Anaknya Bang Ucok Gondrong ada dua. Keduanya perempuan, mereka masih sekolah sehingga rumah dalam keadaan kosong. Tak ada orang," kata Mawan tetangga Ucok Gondrong.
Mawan menambahkan, Ucok Gondrong dengan Andi Lala sudah lama bersahabat. Artinya, saling kenal dan kerap bekerja sama untuk gelar berbagai event perlombaan balap sepeda.
Ucok Gondrong merupakan donatur hampir setiap perlombaan sepeda yang digelar Andi Lala. Bahkan, selama ini rutin berjumpa pada berbagai kegiatan masyarakat.
"Lomba sepedanya biasa dekat-dekat sini, sudah lama kenal mereka. Waktu polisi datang saya kaget dan banyak warga tidak menduga. Ibadahnya si Andi Lala itu rajin," ujarnya.
Terpisah seorang warga Pembangunan-II yang meminta identitasnya tidak dipublikasi menyampaikan besar dugaan Andi Lala juga terlibat kasus narkotika jenis sabu-sabu.
"Kalau di kampung memang bagus. Tapi besar dugaan saya ini juga kaitan dengan narkotika. Kabar yang saya peroleh Andi Lala juga main narkoba, edarkan sabu-sabu," katanya.
Perempuan berkulit putih ini menyampaikan, banyak orang yang mengaitkan permasalahan ini tidak sekadar dendam, tapi, ada permainan narkoba.
"Begini, bisa saja ini kaitan dengan narkoba. Jangan-jangan Andi minta simpan barang di gudang tempat korban kerja itu namun selalu ditolak. Jadi semoga polisi bisa bongkar kasus ini," ungkapnya.