News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Politikus PAN Syok Adiknya Ditangkap Terkait Kasus Terorisme

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Dusun Trondol, Desa Tratemulyo, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, menunjukkan lokasi personel Densus 88 Antiteror menjemput Irsyad saat mengantar istrinya, Munfiatun, ke rumah dukun pijat bayi pada Senin (10/4/2017). TRIBUN JATENG/DINI SUCIATININGRUM

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dini Suciatiningrum

TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Terduga teroris yang ditangkap di Kendal, Irsyad Alias Syeh (39), adalah adik bungsu Nasri, Ketua DPD PAN Kabupaten Kendal.

Nasri syok mendengar saudaranya ditangkap personel Densus 88 pada Senin (10/4/2017).

"Kami sekeluarga masih syok dan kaget mendengar berita-berita penangkapan adik kami," ungkap Nasri kepada Tribunjateng.com pada Selasa (11/4/2017).

Ketua Komisi C DPRD Kendal ini tak menyangka adiknya ditangkap atas dugaan terlibat tindak pidana terorisme. Selama ini tak ada gelagat mencurigakan Irsyad.

Baca: Pria Bersenjata Jemput Irsyad di Depan Istrinya yang Gendong Anak

Terlebih sepeninggal orangtuanya, ikatan anggota keluarga lebih erat karena sering berkumpul secara periodik.

"Kami sering berkumpul, tak pernah Irsyad itu menghilang. Jadi kami sangat kaget dan bertanya-tanya kok bisa. Kalau dikatakan terlibat seperti apa, sebab belum ada kejelasan," ia menegaskan.

Dia mengungkapkan keluarga bingung dan kalut karena belum menerima pemberitahuan dari kepolisian, baik secara lisan atau tertulis terkait penangkapan Irsyad.

"Saya akan menanyakan hal ini ke kepolisian. Adik saya di mana sekarang? Kalau ditahan ke mana kami menjenguk? Apa bajunya sudah ganti atau belum? Jujur, pikiran saya bingung," terang Nasri.

Dia berharap personel Densus 88 memperlakukan Irsyad secara manusiawi, tanpa ada kekerasan atau penyiksaan.

Nasri juga akan meminta bantuan hukum pada LBH Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah. Dia ingin proses hukum Irsyad berjalan adil.

"Saya aktivis dan pernah menjadi pemimpin di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng. Ada teman-teman di sana, jadi kami minta adik saya didampingi. Keluarga kami tak paham betul hukum tapi ingin proses hukum berjalan fair," ucap Nasri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini