Sesaat setelah suara ledakan terdengar, tiba-tiba seorang lelaki asing menyeberang jalan.
Dia menuju ke rumah Sutiyo yang juga memiliki toko kelontong ini.
Sempat terjadi percakapan antara saksi dan pria asing tersebut.
"Saya tanya, 'Ada apa, Mas?' Orang itu hanya senyum-senyum, kayak orang tidak waras. Malah saya ditawari suruh beli kol. 'Tumbas kol'e kulo, Pak (Beli kol saya)?,'" ujarnya menirukan.
Selang beberapa menit, sejumlah petugas meringkus pria tersebut.
Dia dibawa ke pos satpam.
Pria berbaju cokelat hijau garis-garis dan bercelana training biru tersebut tak melawan.
"Setelah saya mendekat, kok ada bau-bau bensin atau minyak tanah ini, ya?" ingatnya.
Dari tangan pelaku, disita sejumlah barang bukti.
Ada lima botol minuman energi, dua botol di antaranya telah pecah.
Kemudian 16 petasan, sepasang sendal kulit warna hitam, satu topi, satu serbet makan, satu handuk kecil, dan satu korek api warna hijau. (*)