TRIBUNNEWS.COM, WAINGAPU - Selama tahun 2016 lalu, delapan orang warga Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) tewas direnggut HIV/AIDS sementara yang dirawat di RSUD Umbu Rara Meha sebanyak 31 orang.
Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Sumba Timur tercatat sebanyak 39 orang.
Dari total jumlah itu, delapan orang meninggal dunia, sisanya masih terus menjalani perawatan di RSUD Umbu Rara Meha, Waingapu.
Hal ini dikatakan Direktris RSUD Umbu Rara Meha, dr. Leli Harakai, di Waingapu, Selasa (11/4/2017).
Lely menjelaskan, jumlah penderita HIV/AIDS di daerah itu cukup tinggi.
Kasus baru juga sering ditemukan pihak RSUD Umbu Rara Meha ketika memeriksa darah pasien rumah sakit itu.
Hal ini terlihat dari jumlah penderita selama tahun 2015 kurang lebih 28 pasien.
Jumlah tesebut mengalami peningkatan sebanyak 39 pasien baru yang ditemukan pada tahun 2016.
"Tahun 2016 itu ada 39 pasien (HIV/AIDS) baru yang ditemukan. Dari jumlah itu ada delapan orang meninggal. Trennya meningkat, tahun sebelumnya tidak mencapai angka 30-an," katanya.
Berdasarkan riwayat tempat tinggal, katanya, kebanyakan penderita HIV/AIDS pernah berada di luar daerah.
Kuat dugaan para penderita tersebut tertular saat berada di luar daerah dalam waktu yang cukup lama.
Akibatnya ketika kembali ke Sumba Timur, orang-orang yang sebelumnya pergi merantau sudah tertular HIV/AIDS.
"Ada juga petani dan ibu rumah tangga yang memang tidak pernah ke luar daerah tapi tertular. Kita tidak memvonis kalau orang yang pergi ke luar daerah itu akan tertular, tapi resikonya lebih besar. Bisa jadi karena pergaulan di kota-kota besar itu yang membuat para penderita itu tertular," jelasnya.
Pihaknya menghimbau, warga daerah itu perlu berprilaku hidup sehat. Salah satunya adalah setia pada pasangan.
Pasalnya semakin sering berganti pasangan, risiko tertular HIV/AIDS semakin tinggi.
Salah satu penyebab tertularnya HIV/AIDS adalah oknum yang sering berganti pasangan atau tidak setia pada pasangan.
"Ya harus setia pada pasangan, jangan suka gonta ganti. Semakin sering ganti pasangan, maka semakin berpotensi untuk tertular. Intinya pola hidup sehat dan perilaku seks bebas itu perlu dihindari," tandasnya.(jet)