Meski demikian, Taufik mengaku, masih akan melakukan perhitungan ulang terkait luasan tersebut.
"Kami masih hitung-hitung lagi luasannya. Karena kan nanti ada peruntukan bagi lembaga vertikal, kemudian juga perguruan tinggi. Baru sisanya dikembangkan oleh pihak ketiga. Mungkin ada usaha-usaha, seperti kegiatan bisnis, rumah sakit, atau lapangan golf atau yang lainnya. Masih kami susun itu, belum selesai," katanya.
Sudah Habis Rp 414,15 M
Data yang dimiliki Tribun, pembangunan Kota Baru Lampung telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 414,15 miliar.
Jumlah itu terbagi atas anggaran untuk infrastruktur jalan hingga 2014 sebesar Rp 240,15 miliar, dan infrastruktur empat bangunan hingga 2013 sebanyak Rp 174 miliar.
Sementara, pembangunan rumah sakit merupakan program yang berasal dari anggaran pemerintah pusat.
Anggaran ini dikucurkan sejak era pemerintahan Gubernur Sjachroedin ZP.
Anggota DPRD Provinsi Lampung Watoni Noerdin menjelaskan, pembangunan Kota Baru terus dilaksanakan.
Saat ini pembangunan masih berjalan salah satunya pembangunan rumah sakit, dan sudah dianggarkan.
Baca: Kronologis Pendaki Gunung Dieng Tersambar Petir, Enam Orang Masih Syok Tiga Temannya Tewas
Terkait banyaknya kerusakan pada bangunan perkantoran, Watoni mengaku sudah mengingatkan pemerintah provinsi untuk melakukan perawatan terhadap gedung-gedung tersebut, agar uang yang sudah dikucurkan tidak mubazir, dan ada pertanggungjawaban.
"Ini yang kami sayangkan ketika bangunan ini mangkrak atau tidak terurus, jangan salahkan pemerintah lama," kata Watoni.
Menurut Watoni, pembangunan Kota Baru awalnya disetujui DPRD atas dasar untuk mengurai kemacetan, pemerataan pembangunan, dan mempercepat pertumbuhan perekonomian di kawasan timur.
"Dulu kita terima gagasaan pembangunan Kota baru, karena beberapa alasan mendasar. Jadi ini harus dilanjutkan," katanya.
Dua Bangunan
Jika satu bangunan yang dipantau Tribun Lampung mengalami kerusakan cukup parah, kondisi berbeda terlihat di dua bangunan yang berada di samping kanan dan depan bangunan perkantoran.