Ada satu gedung berlantai dua mengalami kerusakan paling parah.
Plafon yang terbuat dari gypsum banyak yang jebol.
Di lantai satu gedung berbentuk persegi panjang dengan tiga ruangan ini hanya ruang tengah saja yang plafonnya masih terlihat utuh.
Sedangkan plafon dua ruangan di sisi kiri dan kanan banyak yang rusak. Lantai-lantai di tiga ruangan penuh dengan sampah dan kotoran dan tampak cokelat.
Kamar mandi di lantai satu yang berada di dekat tangga keramiknya banyak yang pecah. Sedangkan tiga tempat toilet hilang.
Kepala Badan Perencana Daerah (Bappeda) Lampung, Taufik Hidayat mengatakan, ada anggaran pemeliharaan yang diperuntukkan bagi fasilitas pemerintahan.
Meski tidak ingat persis berapa nilainya, namun Taufik mengatakan anggaran pemeliharaan untuk menjaga agar bangunan tidak rusak seperti kebocoran.
"Jadi, sebelum dimanfaatkan masih sebatas anggaran untuk menjaga supaya tidak salah guna atau salah fungsi atau rusak, seperti bocor dan lain sebagainya. Tetapi itu belum akan digunakan dalam waktu dekat ini," kata Taufik saat ditemui di kompleks Kantor Gubernur Lampung, Minggu.
Baca: Tak Ada Larangan Gusti Timoer Bertemu Anaknya Tapi Dia Memilih Tetap Bertahan di Keputren
"Kalau jumlahnya (anggaran pemeliharaan) itu per sektor. Terbagi di masing-masing dinas," tambah Taufik.
Taufik memastikan pembangunan Kota Baru dilakukan secara bertahap.
Susun Zonasi
Saat ini kata Taufik, pihaknya sedang menyelesaikan penyusunan zonasi di wilayah Kota Baru.
Nantinya ada zona perkantoran, zona pengembangan yang mungkin bisa dikembangkan oleh pihak ketiga.
Taufik menjelaskan, areal tersebut dibagi menjadi dua kawasan. Pusat pemerintahan menggunakan areal sekitar 350 hektare. Sedangkan sisanya diperuntukkan kawasan bisnis dan pariwisata.