TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Banjir bandang memporak-porandakan permukiman warga di Dusun Nipis, Desa Sambungrejo, Grabad, Magelang, Sabtu (29/4/2017) sekira pukul 15.30 WIB.
Hingga Sabtu malam, jumlah korban meninggal lima orang.
Korban tewas yang teridentifikasi antar lain Supar (65), Sukinah (50), Kamirah (26), dan seorang bocah yang diduga anak bidan desa setempat.
"Nama anak dari Bu Ariyanti masih dalam proses identifikasi," ujar Kepala Basarnas Jawa Tengah, Agus Haryono, Sabtu.
Agus menambahkan korban yang belum ditemukan adalah asisten rumah tangga Ariyanti. Sedangkan korban luka-luka ada tiga orang yaitu Aryanti, Marwan (30), dan Nanda (13).
BPBD Magelang, Basarnas Jateng, Damkar, dan komunitas relawan masih berupaya melakukan pencarian.
Kerugian material yaitu tiga rumah rusak, satu bangunan polindes rusak total atau roboh, serta satu mobil Toyota Avanza rusak. Beberapa ternak kambing ikut hanyut terbawa arus.
Jenazah Supar yang terbawa arus ditemukan di persawahan warga.
Sedang jenazah Sukinah ditemukan di dekat bagunan polindes. Kamirah ditemukan sudah kehilangan nyawa di dekat SD Sambungrejo.
Catur Agung Saputra, warga setempat, menceritakan kejadian memilukan yang menimpa kampungnya.
Baca: Presiden Saja Tak Punya Hak Meminta Hasil Rekaman Pemeriksaan Miryam, Apalagi DPR
Sebelum terjadi bencana, sekitar pukul 14.00 turun hujan lebat sekira dua jam.
Tak pelak tebing di Gunung Sokorini longsor dan menimpa sungai kecil di bawahnya.
Material longsoran membuat aliran air tertutup. Tak lama kemudian muncul banjir bandang yang menghanyutkan rumah, pohon, dan bebatuan berukuran besar.