Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kaburnya tiga narapidana kasus pembunuhan dari Lapas Klas I Makassar disebakan karena kurangnya personel yang berjaga.
Kepala Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan, Sahabuddin Kilkoda mengakui bahwa lapas memang kekurangan personel penjaga.
"Kalau dibandingkan petugas dan warga binaan memang tidak seimbang karena satu regu hanya delapan orang."
"Delapan orang itu menjaga beberapa blok ditambah pos di atas, jadi yang dijaga hanya pos depan dan belakang, enam orang jaga di bawah, itu tidak logis," kata Sahabuddin, Senin (8/5/2017).
Menurutnya, rasio ideal penjagaan di lapas adalah 1 berbanding 20-30, namun saat ini jumlah narapidana si Lapas Klas I Makasaar yang jumlahnya lebih dari seribu, tidak sebanding dengan jumlah personel.
"Jadi keadaan sekarang, tidak mungkinlah seluruh petugas bisa menjaga secara keseluruhan," tandasnya.
Untuk penambahan personel, ia menyebut itu adalah wewenang dari Kementerian, namun saat ini Kenkumham menerima PNS yang ingin pidah dari Kemendagri ke Kenkumham.
"Kalau penambahan itu dari Kementerian, kalau ada penerimaan pegawai baru kami akan menerima petugas penjagaan."
"Kami membuka kalau dari Pemda misalnya satpol PP ingin masuk di penjagaan, kami akan menerima itu, ini sudah ada beberapa orang yang mendaftar, seperti di Masamba, Takalar dan tempat lain. Jadi PNS-nya pindah dari Pemda ke Kementerian," ujar dia.
Sebelumnya, tiga orang narapidana melarikan diri dari Lapas Klas IA Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (7/5/2017) sekitar pukul 03.00 dini hari.
Dari informasi yang dihimpun, ketiga napi yang kabur tersebut yaitu Rizal Budiman alias Ical (22), Muh Tajrul Kilbareng Bin Kalbaren alias Arun (31), dan Iqbal alias Bala (34).
Rizal Budiman dan Muh Tajrul diketahui merupakan warga asal Provinsi Papua, sementara Iqbal Bala adalah warga Kampung Baru, Desa Sido Agung Kecamatan Kalanea, Luwu Timur.
Ketiga terpidana diduga melarikan diri di Blok A.1 Kamar 10, dengan cara merusak pentilasi kamar yang terbuat dari besi dengan cara digergaji.
Selanjutnya mereka melompot turun melalui selokan, lalu naik dan melewati Pos 2 yang tidak dijaga oleh petugas Lapas. (*)