Laporan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Dalam satu hari minimal 10 kali Aidil Supriadi menerima uang buka pintu dari perusahaan yang hendak melakukan bongkar muat di pelabuhan Batu Ampar.
Bahkan uang yang ia terima bervaritif, dari Rp 10 juta sampai Rp 15 juta. Tergantung lobi dari pihak perusahaan yang memasukan barang ke atas kapal.
Kapolda Kepri Irjen Pol Sambudi Gusdian mengatakan, ia menjabat sebagai Kepala Satker di pelabuhan Batu Ampar sekitar tiga bulan yang lalu. Sebelumnya pelak berdinas di pelabuhan Punggur.
"Jadi ia ditugaskan ke pelabuhan Batu Ampar untuk membenahi sistem yang ada di sana. Mungkin karena kinerjanya di Punggur itu bagus. Tetapi sampai di sini malah dia yang melakukan kegiatan seperti ini," sebut Sam menerangkan.
Dikatakan Sam, sejauh ini polisi sudah melakukan pemeriksaan tersangka dan beberapa saksi yang ada saat penangkapan.
Salah satunya sopir tersangka dan pihak dari PT LJS yang menyetorkan uang kepada Aidil.
"Untuk saksi sendiri ada empat orang. Mereka masih menjalani pemeriksaan. Sedangkan untuk orang PT LSJ tidak ditetapkan sebagai orang yang menginfokan dan juga sebagai pelapor," sebutnya.
Polisi akan terus mendalami kasus ini. Termasuk kemana saja aliran dana uang terseut selama ini.
Walaupun baru tiga bulan menjabat, jika ditotalkan 100 juta perhari, tentunya selama tiga bulan dipererkirakan mencapai Rp 2,5 Milyar.
"Ini yang masih kita dalami. Kemana saja uang itu akan dibagikan. Kita juga nanti akan memeriksa perusahaan. Kendati sulit, pasti akan kita panggil," terangnya.
Dengan adanya tangkapan di pelabuhan batu Ampar, tentunya uang menambah satu lagidaftar kasus Pungli yang ditangani pihak kepolisian.
Menurut Sam, mereka sering melakkan penangkapan di sekitar pelabuhan, karena wilayah Kepri ini sebagaian besar laut, banyak aktifitas yang terjadi di sana. Kemudian banyak masyarakat yang mengeluhkan hal ini. (koe)