TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Sejumlah bantuan diserahkan Bupati Jember dr Hj Faida, selama Ngantor di Desa antara lain sembako kepada fakir miskin, penyerahan santunan dari BPJS Ketenagakerjaan, kartu JKN Kis Kesehatan, bantuan kursi roda, alat masak, alat olah raga, handtraktor, cultivator, KK , dan Akte bagi masyarakat miskin yang membutuhkan.
Selain penyerahan bantuan, Faida melanjutkan melanjutkan kegiatan ngantor di desa dengan mengunjungi rumah warga terpencil, rumah tidak layak huni di Dusun terpencil, mengunjungi proyek jalan, membebaskan warga dari pasungan, kemudian diakhiri dengan rapat kerja bersama tokoh masyarakat untuk mengetahui apa keinginan dan harapan masyarakat.
“Dari kegiatan ngantor di Desa ini, kita akan mengetahui sejauh mana efektivitas dan kita akan evaluasi, ke depan di sesi selanjutnya,” tukasnya.
Karuan saja, dalam sesi dialog dan rapat kerja segenap Organisasi Perangkat Daerah, mulai dari Sekretaris Kabupaten, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dihadirkan menjadi “sasaran” pertanyaan dan aspirasi masyarakat.
Masalah terbanyak yang dihadapi masyarakat adalah terkait pengurusan administrasi kependudukan. Di setiap kali kesempatan pertanyaan soal adminduk yang paling sering ditanyakan.
Bahkan proses pembuatan KTP, KK dan Akte Kelahiran yang selama ini telah dicanangkan gratis masih saja ada masyarakat yang menyebut masih berbayar dan sulit.
Yang ke dua, adalah terkait pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur desa yang rusak, baik jalan, jembatan, hingga penerangan jalan. Ke tiga, terkait persoalan bantuan honor guru ngaji, pengelolaan sampah, bantuan gedung sekolah, sarana ambulance, pengelolaan sampah, itsbat nikah, hingga pengelolaan potensi wisata.
Menurut Faida, dari sekian persoalan yang disampaikan masyarakat melalui tokoh agama, dan tokoh pemuda, pemerintah Kabupaten akan berusaha semaksimal mungkin bersama OPD yang ada untuk menuntaskannya.
Sejumlah temuan Faida, selama ngantor di Desa. Di Desa Karangbayat ditemukan 21 anak usia sekolah yang membutuhkan biaya sekolah, sehingga diperintahkan agar hal itu dituntaskan agar di Desa ini minimal seluruh anak telah lulus SMA.
Terkait honor guru ngaji, saat ini nominalnya tetap tetapi yang biasanya mendapat honor setahun sekali kini menjadi tiga kali. Untuk sarana prasarana gedung SD, mulai mebeler, ruang kelas baru, dan rehab ruang kelas telah digelontor anggaran ke SD Karangbayat 2, 05, 03 dan SDN Karangbayat 06.
Bahkan di seluruh Kecamatan terdapat tambahan 211 pelajar yang mendapat Kartu Indonesia Pintar dari pemerintah pusat. Persoalan yang ditemukan menghambat adanya bantuan selama ini bagi MI, PAUD, dan RA mayoritas karena persoalan administrasi lembaga yang belum tuntas